UNICEF Indonesia: Tetap di Rumah Cegah COVID-19, Keluarga Rentan Harus jadi Perhatian

UNICEF Indonesia meminta masyarakat tak lupa dengan keluarga yang rentan dan terdampak COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 04 Apr 2020, 08:00 WIB
ilustrasi sebuah keluarga memakai motif polkadot. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Beberapa anggota keluarga yang rentan terinfeksi harus menjadi perhatian khusus di saat masa tinggal di rumah untuk mencegah penyebaran COVID-19. Hal ini karena tidak semuanya bisa menikmati momen tersebut dengan nyaman dan menyenangkan.

Astrid Gonzaga Dionisio, Child Protection Specialist UNICEF Indonesia mengungkapkan adanya beberapa tantangan untuk tetap di rumah dalam mencegah COVID-19, pada keluarga-keluarga yang rentan.

Dalam konferensi persnya di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta, tantangan pertama yang harus dihadapi adalah terkait masih adanya kesenjangan fasilitas pembelajaran daring bagi anak ketika di rumah.

"Dengan demikian, ada risiko dari anak-anak kita yang lain, terutama anak-anak yang rentan untuk mungkin tidak bisa mengikuti pelajaran dibandingkan dengan teman-teman mereka karena keterbatasan dalam fasilitas tersebut," kata Astrid, ditulis Jumat (4/3/2020).

"Akhirnya nilai mungkin tidak baik, mendapatkan bullying karena tidak terekspos," ujarnya.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Orangtua yang Tetap Harus Bekerja

Saat menginap di hotel selama mudik Lebaran bersama keluarga, hotel jenis apa yang sebaiknya dipilih? (iStockphoto)

Hal lain yang harus diperhatikan adalah soal orangtua yang harus memenuhi kebutuhan harian dan tetap bekerja meskipun telah diimbau untuk tetap di rumah.

"Di keluarga yang rentan, stay home itu berarti ada pembatasan dari mata pencaharian mereka yang dampaknya adalah kelangsungah hidup mereka," kata Astrid.

Pada keluarga tersebut, orangtua terpaksa mencari nafkah dengan keluar rumah agar keluarganya tetap bisa bertahan. Hal ini juga berpengaruh pada pendampingan anak-anak dalam belajar.

"Di sini berarti anak-anak juga rentan terekspos dengan COVID-19. Itu adalah masalah kita bersama," ujarnya.

Sementara bagi orangtua tunggal, situasi ini juga dinilai bisa menjadi tantangan tersendiri. Maka dari itu, keluarga besar juga punya peran untuk saling mendukung mereka dalam situasi ini.

"Dengan demikian, kita ingin sekali spirit gotong royong walaupun di dalam memperhatikan social distancing, memperhatikan standar operasional prosedur kaitan untuk bagaimana melakukan pencegahan (COVID-19), support pada keluarga, terutama mereka yang rentan, sangat dibutuhkan," kata Astrid.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya