Seluruh Sektor Tertekan, IHSG Dibuka Melemah ke 4.407,32

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.466,03 dan terendah 4.393,66.

oleh Arthur Gideon diperbarui 02 Apr 2020, 09:15 WIB
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan Kamis pekan ini. Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona merah.

Pada pembukaan perdagangan Kamis (2/4/2020) pukul 09.00 WIB, IHSG turun 55,22 poin atau 1,28 persen ke posisi 4.407,32. Adapun indeks saham LQ45 turun 1,94 persen ke posisi 665,50. Sebagian besar indeks saham acuan berada di zona merah.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.466,03 dan terendah 4.393,66.

Sebanyak 146 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Kemudian 42 saham menguat dan 63 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 27.612 kali dengan volume perdagangan 267 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 306,9 miliar.

Investor asing jual bersih saham Rp 30 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 16.450.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona merah. Pelemahan dipimpin sektor keuangan yang anjlok 1,55 persen. Disusul sektor kontruksi yang turun 1,38 persen dan sektor pertambangan turun 0,89 persen.

Saham yang melemah dan mendorong IHSG ke zona merah antara lain IKBI turun 7 persen ke Rp 186 per saham, BDMN turun 6,87 persen ke Rp 1.965 per saham dan ENVY turun 6,87 persen ke Rp 122 per saham.

Saham-saham yang menguat diantaranya BAYU yang naik 24,77 persen ke Rp 1.205 per lembar saham, SAMF melemah 24,77 persen ke Rp 272 per lembar saham dan ARTO naik 24,59 persen ke Rp 1.140 per lembar saham.

2 dari 2 halaman

Bursa Asia Melemah, Harga Minyak Dunia Naik

Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Pasar saham di Asia Pasifik diperdagangkan lebih rendah mengikuti pasar global yang melanjutkan awal sulit pada kuartal kedua.

Melansir laman CNBC, Kamis (2/4/2020), di Australia, indeks S&P/ASX 200 turun 1,98 persen pada perdagangan pagi karena hampir semua sektor mengalami penurunan. Subindex keuangan yang sangat tertekan turun sekitar 4,9 persen karena saham perbankan besar banyak diburu.

Sementara itu, Nikkei 225 Jepang turun 0,47 persen sementara indeks Topix turun 0,75 persen. Kospi Korea Selatan beringsut lebih rendah. 

 

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,5 persen lebih rendah. Adapun pasar di India ditutup pada hari Kamis untuk liburan.

Kekhawatiran atas dampak ekonomi dari pandemi Virus Corona secara global, telah mengguncang pasar dalam beberapa pekan terakhir dan terus membebani sentimen investor.

Penyebaran penyakit yang cepat di seluruh dunia telah menghasilkan tindakan drastis oleh otoritas seperti langlah lockdown yang telah membuat ekonomi terhenti di banyak tempat secara global.

Sejauh ini, lebih dari 932.000 orang telah terinfeksi di seluruh dunia sementara setidaknya 42.000 nyawa telah diambil oleh virus, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas John Hopkins.

Sebelumnya, di Amerika Serikat, Dow Jones Industrial Average ditutup 973,65 poin lebih rendah pada 20.943,51.

Sementara S&P 500 turun sekitar 4,41 persen untuk mengakhiri hari perdagangannya ke posisi 2.470,50. Nasdaq Composite juga merosot 4,41 persen menjadi sekitar 7.360,58.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya