Studi: Diare Bisa Jadi Gejala Awal COVID-19

Studi terbaru mengenai Virus Corona baru COVID-19 menyebut, masalah pencernaan seperti diare sebagai tanda awal infeksi penyakit tersebut.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 20 Mar 2020, 15:09 WIB
Ilustrasi BAB (iStock)

 

Liputan6.com, Jakarta Studi terbaru mengenai Virus Corona baru COVID-19 menyebut, masalah pencernaan seperti diare sebagai tanda awal infeksi penyakit tersebut.

Hampir setengah dari jumlah pasien yang dirawat di sebuah rumah sakit di pusat Provinsi Hubei pada awalnya mengeluhkan masalah pencernaan. Para peneliiti kemudian menemukan, 48,5 persen dari 204 pasien yang dilibatkan dalam studi mengaku keluhan utama mereka adalah masalah pencernaan seperti diare, muntah, dan nyeri perut.

Lalu 7 persen dari kasus yang diteliti itu melaporkan tidak merasakan masalah pada pernapasan mereka. Selama ini, masalah pernapasan adalah gejala paling umum dari penularan COVID-19.

Dalam studi yang dipublikasikan di American Journal of Gastroenterologi itu disebutkan pasien dengan gangguan pencernaan rata-rata menunggu selama dua hari untuk kemudian mencari pengobatan dibandingkan mereka yang tidak menunjukkan gejala masalah pencernaan.

 

2 dari 2 halaman

Implikasi Penting bagi Dokter

Para peneliti mengatakan, temuan baru ini memiliki implikasi penting bagi para dokter dalam mendeteksi Virus Corona baru, melansir laman New York Post, Jumat (20/3). Dengan diagnosis awal, dokter mampu bergerak lebih cepat mengisolasi pasien-pasien tersebut sehingga membantu mencegah penyebaran pandemi.

"Para dokter harus mengenali gejala pencernaan tersebut, seperti diare. Kondisi itu mungkin saja menunjukkan adanya virus penyebab COVID-19," tulis para peneliti menyimpulkan.

Mereka juga menambahkan bahwa dokter-dokter tak perlu menunggu hingga masalah pernapasan muncul pada pasien.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya