Pemprov Jatim Pastikan Pelayanan Publik Tetap Jalan

Pemprov Jawa Timur bergerak cepat untuk meminimalkan dampak ekonomi yang timbul akibat penyebaran virus corona atau COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Mar 2020, 04:00 WIB
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) memastikan pelayanan publik tetap berjalan meski dilakukan pembatasan sementara. Pembatasan itu seperti meliburkan sekolah, menutup pusat keramaian, termasuk destinasi wisata.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak memastikan pelayanan publik tetap berjalan, terutama di sektor perhubungan, sehingga kegiatan masyarakat yang penting tidak terkendala. "Perhubungan masih jalan, karena kita tahu, ada orang-orang yang memang dia harus keluar rumah, itu yang tetap kita fasilitasi," ujar Emil, seperti dikutip dari Antara, Selasa, 17 Maret 2020.

Selain itu, pihaknya bergerak cepat untuk meminimalkan dampak ekonomi yang timbul akibat penyebaran virus corona atau COVID-19.

Emil Elistiando Dardak menuturkan, dirinya tidak memungkiri ada dampak ekonomi yang timbul dari penyebaran COVID-19 di Indonesia, termasuk Batu, Jawa Timur yang merupakan kota  wisata.

"Kita tidak memungkiri ada dampak ekonomi, inilah sebabnya kami bergerak. Semakin cepat kita bergerak, maka semakin minim risiko COVID-19 menular," kata Emil.

Di wilayah Malang Raya, Pemerintah Kota Batu telah memutuskan untuk menutup sementara tempat wisata dan tempat hiburan yang ada, mulai 16-29 Maret 2020.

Penutupan sementara itu mengacu arahan dari Presiden Joko Widodo belum lama ini. Selain itu juga menunda kegiatan umum yang bersifat lebih dari 30 orang, perjalanan ke luar daerah, kunjungan wisata, termasuk kegiatan keagamaan.

Oleh karena itu, lanjut Emil Dardak, dengan adanya social distancing atau menjaga jarak sosial itu dinilai mampu menekan risiko penularan COVID-19.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak memberi pemaparan dalam dialog Jelajah Kebangsaan di Stasiun Gubeng, Surabaya, Kamis (21/2). Dialog bertema 'Mengikuti Semangat Arek Surabaya dalam mempersiapkan Indonesia Emas 2045'. (Liputan6.com/JohanTallo)

Dengan langkah menekan penyebaran COVID-19 tersebut, lanjut Emil, maka penanganan di rumah sakit yang ada juga akan lebih optimal, yang pada akhirnya akan membuat kegiatan masyarakat khususnya di sektor ekonomi bisa berangsur normal seperti sebelumnya.

"Kalau sudah melandai, maka kita bisa menentukan titik baliknya, dimana mungkin itu artinya kegiatan masyarakat bisa kembali berangsur-angsur seperti semula," ujar Emil.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya