Kronologi Petir Picu Kebakaran 14 Ruko di Purbalingga

Kebakaran diduga disebabkan sambaran petir pada dastang toko besi Delapan Saudara. Petir menyambar dua kali dan memicu percikan api

oleh Rudal Afgani Dirgantara diperbarui 22 Feb 2020, 19:00 WIB
Asap hitam mengepul dari toko yang terbakar di Bobotsari, Purbalingga. (Foto: Liputan6.com/Rudal Afgani Dirgantara)

Liputan6.com, Purbalingga - Sebanyak 14 ruko di persimpangan Jl Brigjen Soewondo dan Jl Kolonel Sugiri Bobotsari, Purbalingga terbakar, Jumat (21/2/2020) pukul 17.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, namun dua petugas pemadam kebakaran Purbalingga pingsan dan satu tertusuk paku.

Kepala regu Pemadam Kebakaran Purbalingga, Yulianto, mengatakan, dua anak buahnya pingsan karena kekurangan oksigen. Keduanya terjebak asap yang mengepul dari bahan kimia yang terbakar.

"Yang terbakar salah satunya toko material, ada banyak bahan kimia di situ," kata Yulianto.

Sementara satu anggota yang lain juga harus dilarikan ke Puskesmas Bobotsari karena tertusuk paku. Meskipun memakai sepatu boot, namun paku tetap menembus sol sepatu yang ia pakai.

"Kemungkinan karena panas, jadi sol sepatunya melunak dan mudah ditembus paku," ujar dia.

Yulianto mengatakan, kebakaran diduga disebabkan sambaran petir ke dastang toko besi Delapan Saudara. Petir menyambar dua kali dan memicu percikan api.

"Di bawah ada karbit dan tiner, dari situ api mulai berkobar dan menjalar ke toko di sebelahnya," kata dia.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Kerugian Mencapai Miliaran

Petugas pemadam kebakaran mendapat perawatan tim medis Puskesmas Bobotsari setelah pingsan karena terjebak asap pada kebakaran di kompleks pertokoan di Bobotsari, Purbalingga, Jumat (21/2/2020). (Foto: Liputan6.com/Rudal Afgani Dirgantara)

Pemilik toko Delapan Saudara, Hudoyo (60), hanya bisa menyaksikan api melalap tokonya. Ia tak sempat mengamankan barang dagangan di tokonya.

"Sebagian barang hangus, saya belum tahu berapa jumlah kerugiannya," kata dia.

Ia mengatakan saat kejadian, toko dalam keadaan kosong. Ia sedang berada di rumah saat kebakaran terjadi. "Tetangga mengabari ada kebakaran. Teman gereja juga menelepon saya ada kebakaran, akhirnya saya kembali ke toko," ujar Hudoyo.

Dari data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, kerugian ditaksir mencapai Rp1 miliar. Kepala Pelaksana Harian BPBD Purbalingga, Muhammad Umar Fauzi mengatakan, 15 armada diterjunkan untuk memadamkan api.

Dari 15 armada itu, empat di antaranya dari Damkar Purbalingga, empat dari Banyumas, dua dari Banjarnegara, tiga mobil tangki BPBD, dan dua mobil tangki PDAM.

"Api padam jam 20.30," kata dia.

Setelah padam, petugas melakukan proses pendinginan. Bara api yang mengepulkan asap disemprot air. Petugas juga mendampingi pemilik toko mengevakuasi barang berharga dan surat-surat penting di dalam toko. Pukul 00.00 WIB petugas damkar kembali ke pangkalan masing-masing.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya