25 Ribu Rumah Tangga di Timur Indonesia Belum Nikmati Listrik

Saat ini masih ada 25 ribu rumah tangga di wilayah 3 T Indonesia Timur yang belum mendapat pasokan listrik dari jaringan PLN.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Feb 2020, 11:44 WIB
Warga duduk di bawah lampu listrik di Distrik Puldama, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua. Jelang HUT ke-73 RI, untuk pertama kalinya warga Puldama menikmati lampu listrik di rumah mereka. (Liputan6.com/HO/Hadi M Juraid)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong PT PLN (Persero) menggandeng pihak swasta untuk melistriki daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Staff Khusus Menteri ESDM Bidang Perencanaan Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Triharyo Soesilo mengatakan, saat ini masih ada 25 ribu rumah tangga di wilayah 3 T Indonesia Timur yang belum mendapat pasokan listrik dari jaringan PLN.

‎"Di Indonesia Timur 25 ribu rumah tangga, masih banyak pekerjaan rumahnya," kata Triharyo, di Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Menurut Triharyo, untuk mempercepat penyediaan lis‎trik di Indonesia Timur, Menteri ESDM Arifin Tasrif telah mengarahkan PLN menggandeng investor. Hal ini untuk meringankan PLN dalam membangun infrastruktur kelistrikan.

"Arahan Pak Menteri coba dorong investor, kalau PLN sibuk dengan 35 ribu MW, di dunia ternyata banyak investor melistrik daerah tertinggal, di Afrika," tuturnya.

Dia mengungkapkan, ‎skema penyediaan listrik di wilayah 3T di Indonesia Timur bisa memanfaatkan dana desa yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Nantinya BUMDes tersebut bisa menggandeng perusahaan listrik swasta (Independent Power Producer/IPP). Dia pun berharap dengan skema tersebut bisa melistriki masyarakat 3T di Indonesia Timur dalam 2 tahun.

"Tolong IPP dengan Kementerian Desa, dengan dana desa BUMDes membiayai listrik luar biasa. Mari kita laksanakan prgram ini kalau bisa 2 tahun selesai," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

PLN Evaluasi Pembangkit Tua yang Bakal Dipensiunkan

Aktivitas pekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Bengkok, Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/10). PLTA Bengkok kini ditetapkan sebagai cagar warisan budaya oleh Pemda Jawa Barat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

PT PLN (Persero) mengkaji rencana pemerintah mengganti pembangkit tenaga uap yang usianya sudah tua dengan Energi Baru Terbarukan (EBT). Rencananya ada 69 unit pembangkit yang akan diganti.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, PLN berkomitmen menyediakan pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk mewujudkannya perlu didukung dengan pembangkit yang andal dan sistem kelistrikan yang memadai.

"‎Kami akan lakukan dengan sungguh-sungguh ke depan. Pembangkitnya cukup, transmisi baik, distribusi baik, gardu induk baik, kita akan memperkuat semua," kata Zulkifli, di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Jumat (31/1/2020).

Menurut Arifin, saat ini PLN sedang mengevaluasi pembangkit tua yang akan dipensiunkan. Selain itu, PLN juga tengah mengevaluasi pembangkit pengganti yang akan dioperasikan.

"Kita lagi review itu, yang jelas kita berkomitmen menyediakan listrik yang cukup bagi semua rakyat Indonesia," tuturnya.

Dengan mengganti pembangkit usia tua akan meningkatkan pelayanan ke pelanggan, sebab pemadaman listrik dapat diminimalisasi.

"Artinya listrik cukup supply. Bagus, kita coba semaksimal mungkin minimalkan pemadaman, dengan kualitas listrik yang baik dari PLN, tidak hanya di Jawa, Sulawesi, Sumatera Kalimantan, tapi juga di semua pulau," katanya.

3 dari 3 halaman

Pembangkit Tua

Aktivitas pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Lontar unit 4 di Balaraja, Banten, Jumat (29/3/2019). Jika selesai, PLTU di atas tanah seluas 11 hektare persegi ini bisa memperkuat kapasitas listrik Jawa-Bali dan menghemat pengeluaran PLN. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, banyak pembangkit tenaga uap yang usianya sudah lebih dari 20 tahun, yaitu PLTU sebanyak 23 unit di 7 provinsi dengan total kapasitas 5,6 ribu Mega Watt‎ (MW) dan 46 unit PLTGU di 5 provinsi dengan total kapasitas 5,9 ribu MW.

"Banyak pembangkit tenaga uap yang usia lanjut," kata Arifin.

Puluhan unit pembangkit tenaga uap yang usianya sudah tua tersebut akan digantikan dengan pembangkit listrik yang energinya bersumber dari energi baru terbarukan, seperti tenaga matahari dan air.

"Apakah kita akan gunakan uap kita prefer EBT, bisa dimanfaatkan untuk replacement pembangkit listrik tenaga uap," katanya. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya