Beda Pendapat Anies dan Jokowi Soal Penyebab Banjir Jakarta

Anies menegaskan masalah banjir Jakarta tidak bisa diurut per variabel saja.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 03 Jan 2020, 05:40 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau banjir di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Rabu (1/1/2020). (Liputan6.com/ Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menyebut salah satu penyebab banjir Jakarta pada 2020 disebabkan oleh sampah. Menanggapi itu Gubernur DKI Anies Baswedan mengaku enggan sepaham.

"Halim itu setahu saya enggak banyak sampah. tapi andaranya kemarin tidak bisa berfungsi, apakah ada sampah di bandara? rasanya tidak," tampik Anies usai meninjau Kampung Pulo, Jakarta, Kamis (2/1/2020).

Anies menegaskan masalah banjir Jakarta tidak bisa diurut per variabel saja. Menurut dia, ada cakupan lebih kompleks yang harus disikapi bersama secara menyeluruh.

"Kita harus cek lagi, kita kumpulkan data lengkap lalu berbicara objektif. Apa saja faktor berkontribusi, karena kontributornya bervariasi bukan single variable, ini multiple variable," jelas Anies.

Karenanya Anies enggan sepaham bila hanya menyebut sampah sebagai penyebab banjir di Jakarta. Namun demikian, Anies menyatakan saat ini bukan waktunya memperdebatkan soal penyebab banjir Jakarta.

Mantan Mendikbud ini menegaskan faktor lebih utama saat ini adalah bagaimana cara menyelamatkan warga dan membuat mereka aman dan nyaman kembali ke rumahnya seperti sediakala.

"Saya selalu katakan, kita fokus pada penyelematan warga, fokus pada evakuasi warga. Kemudian Jakarta fokus pada rehabilitasi seluruh fasilitas umum," Anies menandasi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Pernyataan Jokowi

Sebelumnya, Menurut Presiden Jokowi banjir di Jakarta disebabkan banyak faktor. Seperti faktor alam hingga ulah tangan manusia.

"Ada disebabkan kerusakan ekosistem, kerusakan ekologi yang ada, tapi juga ada memang karena kesalahan kita yang membuang sampah di mana-mana," kata dia di BEI, Jakarta, Kamis 2 Januari 2020.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya