Menteri Teten Sebut Produk UMKM yang Diminati Pasar Global, Apa Saja?

Pemerintah mendorong UMKM untuk terus meningkatkan pasar ekspor mereka.

oleh Tira Santia diperbarui 26 Des 2019, 15:45 WIB
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memberikan sambutan saat membuka Festival Gerakan Warung Nasional di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (14/12/2019). Acara bertujuan menyadarkan pentingnya partisipasi warung dan UMKM Indonesia dalam membangun perkembangan ekonomi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan produk-produk UMKM yang diminati oleh pasar dunia. Produk tersebut yaitu sektor laut, home decor, fashion, kuliner, handcraft, dan perhiasan.

"Produk yang diminta oleh pasar dunia banyak sekali, yang sudah kita identifikasi salah satunya, misalnya hasil-hasil laut dari rumput laut, udang, lobster, termasuk juga kepiting. Multikultura, buah segar, banyak sekali. Furniture, pajangan, kerajinan, perhiasan termasuk perak dan emas," jelas Teten dalam acara Ngobrol Santai SMESCO dengan tema The Future of Indonesia SME, di SMESCO Tower, Jakarta, Kamis (26/12/2019).

Begitupun dengan sektor kuliner dan fashion muslim disebutkan banyak peminatnya.Meskipun kondisi perekonomin dunia sedang lesu, hal itu tidak menghambat naiknya jumlah permintaan secara global.

"Banyak sekali kesempatan di tengah perekonomian dunia yang sedang lesu, permintaan produk UMKM justru punya potensi sangat besar," ungkapnya

Namun teten tetap meminta kepada para regulator dan pelaku usaha  harus mendesain wajah UMKM dimasa depan supaya lebih unggul. Ia berharap agar UMKM tidak tumbuh tanpa desain, karena untuk bisa unggul dibutuhkan kompetisi di luar.

"Secara teknologi harus mulai menggunakan teknologi pengolahan yang tinggi. Karena produk UMKM kita di dalam negeri harus bersaing dengan produk impor," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Sentra Produksi

Menkop UKM Teten Masduki memberi paparan dalam Indonesia Digital Conference (IDC) 2019 di Jakarta, Kamis (28/11/2019). IDC digagas para pengurus AMSI sebagai wadah bertukar pengalaman, gagasan, dan strategi membangun ekosistem digital untuk masa depan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurutnya apabila ingin ekspor, perlu meningkatkan standar pendekatan dalam membangun UMKM, yakni berdasarkan sentra produksi dan memusatkan kluster produksi.

Sehingga hal tersebut dapat menjadi pilihan UMKM dan pembinaannya lebih mudah.

"Agar bisa dapat insentif seperti perusahaan besar, kita akan buat kluster sesuai sentra produksi dan komoditi," katanya.

Selain itu, menurutnya UMKM bisa menggunakan teknologi yang sederhana sampai tinggi, seperti dari software hingga teknologi pertanian.

"Pengupas cherry coffee itu masih kita impor dari kolombia, sama juga dengan beras, jagung, perikanan. Mesin pengolah sampah masih impor," jelasnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya