Sudah Pasang Ring, Risiko Serangan Jantung Bisa Terjadi jika...

Orang yang sudah pasang ring bisa berisiko kena serangan jantung karena hal berikut.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 20 Des 2019, 14:00 WIB
Meski sudah pasang ring, risiko serangan jantung bisa saja terjadi.

Liputan6.com, Jakarta Orang yang sudah pasang ring ternyata tetap berisiko mendapat serangan jantung di kemudian hari. Kondisi ini terjadi bila pasien tidak minum obat secara disiplin dan.

"Pola hidup yang tidak sehat juga menimbulkan risiko serangan jantung itu. Sangat penting setelah pasang ring jantung, pasien menjaga pola hidup sehat dengan baik," ujar dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito A Damay dalam kiriman video kepada Health Liputan6.com, Kamis (19/12/2019).

Vito berpesan, jika punya kolesterol, maka sebaiknya ditangani. Begitu pula yang punya riwayat gula darah tinggi. 

"Anda juga harus bisa kendalikan gula darah tinggi. Perhatikan juga ukuran tubuh yang ideal. Lingkar pinggang untuk laki-laki di bawah 90 cm, sedangkan perempuan di bawah 50 cm," lanjut Vito.

"Kalau lebih dari ukuran itu sudah masuk obesitas. Ini termasuk faktor risiko serangan jantung juga. Lebih baik mencegah ya."

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Disiplin Minum Obat

Disiplin minum obat untuk pasien setelah pasang ring jantung. (iStockphoto)

Setelah pasang ring jantung, pasien juga harus disiplin minum obat. Obat-obatan akan membantu pasien menjalani aktivitas kembali normal. 

Obat pun mendukung fungsi kerja jantung dan mencegah serangan jantung berulang. Adapun jenis obat yang harus diminum pasien, yaitu obat pengencer darah agar terhindar terjadinya penggumpalan darah di pembuluh darah.

Obat kolesterol juga perlu diminum usai pasien pasang ring jantung. 

"Untuk mencegah timbulnya plak yang baru dan menjadi lebih berat. Obat kolesterol pun mencegah serangan jantung berulang kalau misalnya ada plak-plak lain setelah pasang ring," lanjut Vito, yang berpraktik di Siloam Hospital Lippo Village.

Dokter juga memberikan obat darah tinggi dan diabetes. Karena dua kondisi tersebut akan mempercepat kerusakan pembuluh darah. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya