MU Didesak Ganti Manajer, Solskjaer Tak Takut Dipecat

MU terpaut delapan poin dari tempat kualifikasi Liga Champions. Solskjaer selalu diingat karena pernah mencetak gol di final Liga Champions 1999.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 04 Des 2019, 17:15 WIB
Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, memberikan instruksi saat melawan Bournemouth pada laga Premier League di Stadion Old Trafford, Manchester, Minggu (30/12). MU menang 4-1 atas Bournemouth. (AP/Martin Rickett)

Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) harus melupakan sentimentalitas dan berani memecat manajer Ole Gunnar Solskjaer. Hal ini diutarakan mantan bek Chelsea Jason Cundy.

MU saat ini berada di urutan sembilan klasemen Liga Inggris, delapan poin di belakang tim-tim empat besar. Cundy percaya United harus mengikuti jejak Tottenham dan memecat manajer mereka, terlepas dari kedekatan yang ia miliki dengan klub dan para penggemarnya.

Mauricio Pochettino telah menghabiskan lima tahun di Tottenham dan membawa mereka ke final Liga Champions pada Juni lalu. Sedangkan, Solskjaer menghabiskan sebagian besar karier bermainnya di MU. Ia akan selalu diingat karena pernah mencetak gol kemenangan di final Liga Champions 1999 untuk menyegel treble untuk Setan Merah.

Tapi, Cundy mengatakan bahwa kenangan itu tidak boleh menjadi pemikiran MU. Dan, dia telah mendesak MU untuk menghentikan pelatih asal Norwegia itu sekarang - sama seperti Tottenham menyingkirkan Pochettino.

"Masalahnya adalah, mereka membuat keputusan untuk memberinya pekerjaan dan setelah Anda selesai melakukannya, Anda kemudian berkomitmen," kata Cundy di talkSPORT.

“Pada akhir musim lalu saya mengatakan MU harus memecatnya, karena mereka telah melakukan kesalahan, [tetapi] mereka sekarang masih terus berjalan," uajrnya.

2 dari 3 halaman

Fokus Pekerjaan

Ole Gunnar Solskjaer bersama Scott McTominay. (AFP/Oli Scarff)

Sementara itu, Solskjaer, beberapa waktu lalu mengatakan bahwa dia tidak takut dipecat MU meskipun meraih hasil yang buruk.

"Aku hanya fokus pada pekerjaanku," katanya.

"Itu bekerja sebaik yang saya bisa dan menantikan pertandingan berikutnya, tetapi juga melihat jangka panjang, merencanakan sesuatu dengan dewan," kata Solskjaer.

3 dari 3 halaman

Tak Pernah Khawatir

"Tidak pernah menyenangkan melihat kolega Anda kehilangan pekerjaan - apalagi sekarang dalam waktu yang sangat singkat," katanya.

"Itu tidak membuat saya lebih khawatir. Kami memiliki terlalu banyak imbang sesuai dengan keinginan saya - kekalahan juga, tetapi imbang kami seharusnya berubah menjadi kemenangan."

"Sepak bola adalah soal hasil dan kami tidak bahagia dan tahu kami harus melakukan yang lebih baik," ujar Solskjaer.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya