Pasokan Listrik Maluku Utara Normal Usai Gempa Magnitudo 7,1

Seluruh aset PLN, baik jaringan, pembangkit, dan bangunan sampai saat ini dalam kondisi aman.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 15 Nov 2019, 10:31 WIB
Teknisi mengecek Power Bank dan Mobile UPS penyuplai listrik di Hotel Sultan, Jakarta, (15/2). Pemasangan alat yang disediakan PLN itu untuk penyuplai pasokan listrik acara debat capres dan cawspres kedua pada Minggu besok. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan, pasokan listrik di Maluku Utara tetap normal usai gempa yang mengguncang wilayah tersebut dengan magnitudo 7,1 pada Jumat dini hari (15/11/2019).

Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua Ahmad Rofik mengatakan, kondisi kelistrikan saat kejadian gempa dan setelah kejadian tetap normal. Hal ini terbukti dengan tidak adanya pemadaman listrik usai gempa di wilayah Maluku Utara.

"Saat terjadi gempa sampai saat ini kondisi kelistrikan di Kota Ternate normal, tidak terjadi pemadaman," kata Rofik, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Jumat (15/11/2019).

Menurut Rofik, seluruh aset PLN, baik jaringan, pembangkit dan bangunan sampai saat ini dalam kondisi aman. Selain itu, para pegawai PLN pun tidak ada yang menjadi korban bencana tersebut.

"Seluruh sumber daya manusia dalam kondisi aman," ujarnya.

Dia melanjutkan, kondisi infrastruktur kelistrikan yang berdekatan dengan pusat gempa juga masih beroperasi. Untuk diketahui pusat gempa berada di laut Maluku atau lebih tepatnya di perairan antara Ternate dan Manado.

"Salah satu unit yang lokasinya sangat dekat dengan titik gempa, yakni Kampung Batang Dua, saat terjadi gempa sampai saat ini tidak terjadi pemadaman," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Gempa Susulan Terjadi Pascagempa Magnitudo 7,1 di Maluku Utara

Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat beberapa kali gempa susulan (aftershock) pascagempa utama (mainshock) dengan magnitudo 7,4 yang dimutakhirkan menjadi 7,1. Gempa tersebut berlokasi di titik koordinat 1.63 LU 126.39 BT atau 134 kilometer Barat Laut Jailolo, pada kedalaman 73 kilometer di Maluku Utara, Jumat (15/11/2019) dini hari.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo merilis, gempa susulan masing-masing tercatat adalah Magnitudo 5,0 pada Jumat (15/11/2019) dini hari pukul 00.55 WIB, dengan titik lokasi di 1.54 LU,126.46 BT atau 128 km Barat Laut Jailolo di kedalaman 10 kilometer. BMKG menyatakan gempa susulan ini tidak berpotensi tsunami.

Kemudian gempa selanjutnya tercatat dengan magnitudo 5,9 pada Jumat (15/11/2019) dini hari pukul 01.45 WIB yang berada di titik lokasi 1.49 LU, 126.40 BT dengan pusat gempa berada di dasar laut atau 127 km Barat Laut Jailolo di Kedalaman 10 Km. Gempa tersebut juga dinyatakan tidak berpotensi tsunami dan guncangannya drasakan (MMI) III Ternate, II-III Manado, II-III Tahuna dan II-III Bitung.

Sebelumnya BMKG menyatakan status peringatan dini tsunami pascagempa utama magnitudo 7,1 yang diakhiri pada pukul 01.45 WIB. BMKG juga memutakhirkan laporan adanya gelombang tsunami dengan ketinggian masing-masing 0,6 meter di Ternate (23.43 WIB), 0,9 meter di Jailolo (23.43) dan 0,10 meter di Bitung (00.08 WIB).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya