Krisis Air Bersih Melanda 15 Desa di Sumba Timur

Sebanyak 15 desa di Sumba Timur, NTT, mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2019, 22:00 WIB
Akibat kekeringan, sejumlah warga Sumba Tengah, NTT, setiap hari terpaksa mencari ubi beracun yang tumbuh di lereng-lereng bukit untuk dikonsumsi. (Liputan6.com/Ola Keda)

Liputan6.com, Sumba - Sebanyak 15 desa di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur mengalami krisis air bersih akibat kemarau panjang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumba Timur, Martina D Jera mengakui, ada sejumlah desa di wilayah paling timur pulau Sumba itu yang dilanda krisis air bersih.

Menurut dia, kondisi yang dialami masyarakat di sejumlah desa ini, sebagai dampak dari kemarau panjang yang menyebabkan sumber-sumber mata air mengering.

"Sementara ini tercatat lima belas desa di tujuh kecamatan," kata Martina, seperti dikutip laman Antara, Kamis (31/10/2019).

Martina mengatakan, desa-desa yang mengalami krisis air bersih itu antara lain Desa Napu, Wunga, Mbatapuhu, Desa Persiapan Matawai Pandangu. Semuanya di Kecamatan Haharu.

Selan itu ada di Desa Tanatuku, Praihambuli, Praikarang, Makamenggit, Desa Persiapan Mbinudita di Kecamatan Nggaha Ori Angu, Desa Pambotanjara di Kecamatan Kanatang, Desa Persiapan Palindi Tanabara di Kecamatan Kota Waingapu, Desa Lukuwingir dan Ngaru Kahira di Kecamatan Kambata Mapambuhang.

Desa lain yang juga mengalami krisis air bersih adalah Desa Persiapan Padadalu di Kecamatan Kambata Mapambuhang dan Waimbididi Kecamatan Nggoa.

Dia mengatakan, semua desa mengalami kesulitan mendapat pelayanan air bersih secara bergilir.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya