Dianggap Dukung Hong Kong, TV Tiongkok Batal Siarkan Pertandingan NBA

CCTV membatalkan rencana menyiarkan laga pramusim NBA di Tiongkok.

oleh Thomas diperbarui 09 Okt 2019, 10:00 WIB
Ilustrasi pertandingan NBA (AP Photo/Chris Szagola)

Liputan6.com, Beijing- Dampak kicauan General Manager Houston Rockets Daryl Morey terus berlanjut. Tiongkok memutuskan tidak akan menyiarkan pertandingan pramusim NBA.

Morey pekan lalu berkicau memberikan dukungan kepada warga Hong Kong melawan Tiongkok. "Berjuang untuk kebebasan, berdiri bersama Hong Kong," kicau Morey.

Sejak lebih dari tiga bulan terakhir, masyarakat Hong Kong turun ke jalan melakukan demonstrasi menentang rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi. Undang-undang tersebut akan mengizinkan ekstradisi dari Hong Kong ke Tiongkok. Para pendemo kerap bentrok dengan pihak kepolisian.

Morey memang sudah menghapus kicauan tersebut. Namun tetap mendapat respons negatif dari Tiongkok. Sejumlah perusahaan Tiongkok yang bekerjasama dengan Rockets langsung memutuskan menghentikan sementara kerjasama. Beberapa perusahaan Tiongkok juga mengecam pernyataan dari Morey.

Dampak kicauan Morey kini juga dialami NBA. Stasiun televisi Tiongkok CCTV mengumumkan akan membatalkan rencana menyiarkan laga pramusim dua klub NBA, Los Angeles Lakers melawan Brooklyn Nets di Shanghai. Tencent juga telah menegaskan tidak akan menyediakan streaming pertandingan tersebut.

Tak hanya itu, agenda Nets untuk mengunjungi sebuah SMA di Shanghai mendadak dibatalkan dua jam sebelum acara dimulai. Tak ada penjelasan lebih lanjut mengenai pembatalan. Demikian diberitakan BBC.

 

2 dari 2 halaman

Komentar Silver

Pembatalan siaran langsung laga Lakers melawan Nets ini terjadi sesaat setelah adanya pernyataan Commissioner NBA Adam Silver. Pria plontos itu dalam jumpa pers hari Selasa (8/10/2019) menyatakan NBA mendukung mendukung kebebasan berekspresi Morey.

"NBA tidak akan menempatkan dirinya dalam posisi mengatur apa yang dikatakan oleh pemain, karyawan, dan pemilik tim atau tidak akan dikatakan tentang masalah ini," kata Silver.

Silver pun sudah bersiap menghadapi kemungkinan terburuk kemarahan publik Tiongkok. "Saya mengerti ada konsekuensi dari kebebasan berbicara dan kita harus hidup dengan konsekuensi itu," lanjut Silver.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya