Tertawa Terbahak-bahak, Mulut Wanita di Tiongkok Tak Bisa Menutup

Wanita tersebut ditolong oleh seorang dokter yang kebetulan berada dalam kereta

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 16 Sep 2019, 08:00 WIB
Seorang wanita di Tiongkok tertawa hingga rahangnya tak bisa menutup. Padahal dia sedang berada di kereta (dok. Pixabay.com/Pexels/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta Kejadian tertawa hingga mulut tak bisa menutup ternyata benar adanya. Kasus itu dialami oleh seorang wanita di Tiongkok.

Wanita itu diketahui sedang berada di sebuah kereta yang mengarah ke sebuah stasiun di selatan Guangzhou, Tiongkok. Saat itu, dia tertawa terbahak-bahak hingga mulutnya ternganga dan tak bisa menutup.

Dilansir dari Live Science pada Senin (14/9/2019), seorang dokter yang kebetulan berada dalam kereta itu segera dipanggil. Usai diperiksa perempuan itu mengalami lepas rahang dari tengkoraknya.

"Saya sedang beristirahat ketika mendengar pengumuman apakah ada dokter. Saya bergegas dan menemukan penumpang itu tidak dapat berbicara atau menutup mulutnya," kata kata dokter bernama Luo Wensheng tersebut kepada media setempat, Guancha.

"Saya awalnya mengira dia mengalami stroke," kata Wensheng seperti dikutip dari LAD Bible.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Masih Jauh dari Stasiun

Seorang wanita di Tiongkok tertawa hingga rahangnya tak bisa menutup. Padahal dia sedang berada di kereta (iStock)

Wensheng sempat memeriksa tekanan darah pasien dan mencoba memeriksa kondisi wanita itu. Dia tahu bahwa rahangnya mengalami dislokasi.

Dokter yang bertugas di Wensheng of Liwan Hospital, Guangzhou Medical University itu awalnya ragu untuk mencoba melakukan prosedur darurat pada pasien karena merasa bukan ahlinya. Namun, dia tetap mencoba menutup mulut pasien.

"Pasien sangat gugup dan otot-otot wajahnya sangat tegang sehingga gagal di upaya pertama," kata Wensheng.

Dia sempat meminta agar pasien pergi ke rumah sakit jika nanti kereta berhenti. Namun, petugas di kereta mengatakan mereka baru akan tiba hingga satu jam lagi.

"Penumpang sangat gelisah dan ingin rahangnya segera dikembalikan, jadi saya setuju untuk mencoba lagi." Wensheng akhirnya berhasil menutup mulut perempuan itu.

Teman penumpang itu mengatakan bahwa pasien sempat mengalami masalah yang sama ketika dirinya muntah. Usai mendapat pertolongan pertama, wanita tersebut segera diminta untuk mencari bantuan di rumah sakit.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya