Ada Fasilitas Baru, Kapasitas Produksi Barata Indonesia Bakal Bertambah

PT Barata Indonesia (Persero) meningkatkan kapasitas produksi perusahaan dengan peresmian workshop heavy machining center (HMC) di Gresik, Jawa Timur pada Rabu, 11 September 2019.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 11 Sep 2019, 22:00 WIB
PT Barata Indonesia (Persero) meresmikan Workshop baru Heavy Machining Center (HMC) (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - PT Barata Indonesia (Persero) meningkatkan kapasitas produksi perusahaan dengan peresmian workshop heavy machining center (HMC) di Gresik, Jawa Timur pada Rabu, 11 September 2019.

Dalam peresmian tersebut, Menteri BUMN Rini M. Soemarno mengatakan, workshop  Heavy Machine Center milik Barata Indonesia tersebut merupakan bentuk sinergi antar BUMN untuk mendukung kemajuan Industri nasional.

Dalam pembangunan workshop HMC tersebut, Barata Indonesia menggandeng tiga perusahaan BUMN yakni PT Boma Bisma Indra (Persero) sebagai kontraktor, PT Krakatau Steel  (Persero) Tbk sebagai pemasok baja serta PT Len Industri (Persero) untuk mengerjakan PLTS rooftop kapasitas 500 kWp. 

"Saya berharap dengan diresmikannya Workshop baru milik Barata ini merupakan salah satu bentuk peran perusahaan BUMN dalam peningkatkan kemajuan industri tanah air," tutur Rini saat peresmian HMC. 

Sementara itu, Direktur Utama Barata Indonesia, Oksarlidady Arifin mengatakan,  workshop Heavy Machining Center tersebut dibutuhkan untuk menyokong kebutuhan yang semakin meningkat seiring dengan perkembangan perusahaan. 

Peresmian Workshop HMC ini juga akan menambah kinerja ekspor Barata Indonesia. Dengan ada fasilitas baru ini, nilai ekspor Barata Indonesia ditargetkan naik 100 persen dari total nilai ekspor tahun 2018 yang mencapai Rp 280 miliar. Ke depan, Workshop HMC juga diprediksi akan menambah kapasitas produksi perusahaan sebesar 20 ribu ton per tahun. 

"Workshop HMC ini akan difungsikan untuk peningkatan kapasitas produksi Barata Indonesia, di antaranya peningkatan produksi balance of plant produk pembangkit listrik," kata Dady, panggilan akrab Oksarlidady Arifin.

Workshop yang dibangun dengan dana Penyertaan Modal Negara (PMN ) itu juga dilengkapi fasilitas mesin CNC bending untuk material baja dengan ketebalan 120 milimeter dengan kapasitas terbesar di Indonesia yang diharapkan bisa dimanfaatkan bersama PT PAL Indonesia (Persero) untuk pengerjaan fabrikasi kapal selam. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Selain itu, workshop HMC juga akan digunakan untuk area fabrikasi dan assembly produk-produk konstruksi bervolume tinggi, seperti  Pressure Vessel, Komponen Energi Terbarukan (Wind Power), Bullet Tank, Komponen/Body Kapal Selam, Crane Pelabuhan, Kiln, dan lainnya.

"Lini produksi baru kita, yakni Roda Kereta Api juga akan kami produksi di workshop HMC ini secara bertahap, yang akan kita awali pada akhir tahun 2019,” ucap Dady. 

Dady pun berharap dengan ada HMC tersebut, Barata Indonesia menjadi perusahaan manufaktur berskala global dan terus aktif partisipasi dalam pembangunan infrastruktur dalam negeri.

Pada acara yang sama juga dilakukan penandatanganan kerja sama yang melibatkan sinergi 10 BUMN yaitu PT Pindad dan PT BBI untuk ekskavator dan traktor multiguna, PT KAI dan PT INKA untuk Roda Kereta Api, PT Krakatau Steel untuk penyediaan produk baja, PT LEN Industri untuk Solar Panel, PT INUKI untuk Industri Nuklir, PT Dahana untuk Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Produk Energetic 

Material, PT BGR untuk logistik dan pengelolaan aset non produktif, PT Pesonna Indonesia Jaya (Subsidiaries PT Pegadaian) untuk pengelolaan aset non produktif.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya