Gubernur BI Tekankan Pentingnya Sinergi dengan Pemerintah

Koordinasi kebijakan itu diperlukan agar kebijakannya lebih efektif dan mampu menyikapi ketidakpastian global.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Agu 2019, 18:28 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Gubernur BI Perry Warjiyo dan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senin (17/6/2019). Raker itu membahas mengenai asumsi dasar makro dalam RAPBN 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mendorong adanya komunikasi dan koordinasi antar pengambil kebijakan di Indonesia. Langkah ini diyakini efektif di tengah gejolak ekonomi global dan disrupsi ekonomi.

"Supaya efektif harus diperkuat sinergi tanpa mengurangi kewenangan masing-masing. Koordinasi kebijakan itu diperlukan agar kebijakannya lebih efektif dan mampu menyikapi meredanya globalisasi, munculnya digitalisasi," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo pada Kamis (29/8/2019) di Bali.

Tak hanya mendorong lembaga lain untuk berkoordinasi, Perry menyebut BI juga sering berkomunikasi dengan presiden dan para menteri keuangan. Ia pun berkata nasibnya lebih baik ketimbang gubernur bank sentral negara lain.

"Jadi Jerome Powell dan rekan gubernur bank sentral lain mungkin cemburu dengan saya," ujar Perry ketika membahas koordinasi kebijakan.

"Saya seringkali bertemu dengan presiden saya, dengan menteri koordinasi perekonomian, dengan menteri keuangan," ujar Perry.

Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) memang sering cekcok dengan Presiden Donald Trump yang menyebut kebijakan Powell tidak mendukung ekonomi AS agar makin kuat.

Lebih lanjut, Perry berkata BI memang harus memiliki independensi tetapi dirinya tidak bisa bekerja sendiri dalam menjaga perekonomian. Maka dari itu, ia berusaha agar kebijakan BI juga bisa bersinergi agar selaras dengan kebijakan fiskal dan reformasi struktural dalam mencapai stabilitas ekonomi.

Komunikasi ekonomi yang didorong Perry juga bukan hanya antar lembaga pemerintah, melainkan dengan dunia usaha.

"Perlu juga meningkatkan komunikasi dan transparansi agar kebijakannya dipahami oleh para pelaku ekonomi, baik perbankan maupun dunia usaha," pungkas Perry.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Gelar Pertemuan Internasional, BI Dorong Digitalisasi UMKM

Gubernur BI Perry Warjiyo (Foto: Merdeka.com/Dwi Aditya Putra)

Bank Indonesia (BI) mengadakan Konferensi Internasional Bulletin of Monetary Economics and Banking (BMEB) ke-13 pada 28-30 Agustus 2019 di Bali. Tema yang dipilih adalah Maintaining Stability and Strengthening Momentum of Growth Amidst High Uncertainties in Digital Era.

BMEB merupakan jurnal BI yang sudah diakui dunia internasional. Gubernur BI Perry Warjiyo juga turut hadir pada Kamis (29/8/2019) untuk memberikan keynote speech dan menyambut presentasi 65 paper yang lolos seleksi ketat. 

Perry berkata di tengah ketidakpastian yang dimunculkan era digital maka perlu adanya sinergi serta inklusivitas yang merangkul masyarakat luas. Tujuannya agar pelaku ekonomi mulai dari pegiat startup hingga bisnis kecil bisa berkontribusi pada ekonomi. BI pun juga turut membina UMKM.

"Itu memang bagaimana kita secara bersama bersinergi membangun ekonomi keuangan digital sehingga bisa mengarahkan, mengangkat inovasi, dan juga inklusi di dalam pertumbuhan ekonomi maupun keuangan. Banyak startup-startup yang bisa dikembangkan. Salah satu UMKM yang kita tampilkan juga sangat berkembang di kreativitas dan dalam penggunaan digital finance," ujar Perry Warjiyo di Kuta, Bali.

Pihak BI juga mendukung ekonomi digital lewat mengoptimalkan pembayaran digital. Yang pertama adalah QRIS yang menyatukan QR code di Indonesia, kemudian elektrifikasi transaksi keuangan pemerintah, seperti Bansos.

"Sistem pembayaran digital itu juga bisa mendukung ekonomi keuangan digital termasuk QRIS yang sudah diumumkan, dan juga elektronifikasi dari berbagai transaksi, apakah Bansos, keuangan daerah, maupun dari berbagai usaha pemerintah," ujar Perry.

Perry berkata bahwa pegembangan digital banking telah menjadi kunci untuk pengembangan ekonomi digital. Interlink atau sinergi pun dibutuhkan antara fintech maupun digital banking.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya