Nasdem Sebut Kursi MPR Dibahas Koalisi, Prediksi Ada 2 Paket

Johnny pun menyindir Gerindra yang percaya diri bisa mendapatkan kursi pimpinan MPR, lantaran menduduki kursi kedua sebagai pemenang Pemilu 2019.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 22 Jul 2019, 16:31 WIB
Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate mendapatkan nomor 5 sebagai peserta pemilu 2019 saat pengundian nomor urut parpol di kantor KPU, Jakarta, Minggu (19/2). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kursi pimpinan MPR tengah diincar banyak partai. Tidak hanya partai dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf, tapi juga partai yang sempat menjadi koalisi Prabowo-Sandiaga. 

Nasdem, sebagai partai pendukung Jokowi menyatakan, soal pimpinan MPR akan dibahas bersama dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf.

"Pasti bahwa itu akan dibicarakan dalam koalisi. Dan sebagaimana biasanya, koalisi selalu resolusi konsensus. Kita sepakati bersama akan menetapkan ketuanya dan dari partai apa saja wakilnya, ditambah dengan DPD. Karena itu syarat UU MD3," kata Johnny di DPP Nasdem, Jakarta, Senin (22/7/2019).

Dia tak masalah jika Gerindra dan PAN juga mengincar kursi tersebut. Karenanya, dia berprediksi bisa saja terjadi dua paket pimpinan MPR.

"Kalau dua paket, maka DPD ada dua calonnya. Masing-masing 1. Jadi kemungkinan akan ada dua paket. Yang mana itu masih bahasan lama di MPR," jelas Johnny.

Dia pun menyindir Gerindra yang percaya diri bisa mendapatkan kursi pimpinan MPR, lantaran menduduki kursi kedua sebagai pemenang Pemilu 2019.

"Mekanisme pemilihan bukan atas dasar suara rakyat, atas dasar paket. Dan yang milih itu, yang milih anggota MPR. Kalau berdasarkan itu (suara Pilpres), relevansi dengan MPR juga menjadi tidak jelas," ungkap Johnny.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Jatah Ketua MPR

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto memberi keterangan terkait Pemilu 2019 saat jumpa pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (16/4). Kelima, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan jajarannya memenangkan pilpres dan pileg sebagai satu tarikan napas perjuangan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto merespons jatah kursi ketua MPR yang diperebutkan Partai Golkar dan Gerindra. Menurutnya, jatah kursi RI 4 harus merujuk pada aturan yang ada.

"Terkait ketua MPR, kita berpolitik dengan rule of the game. Harus dengan aturan main. UU MD3 sudah mengatur dan setiap partai tentu saja akan melakukan lobi-lobi politik dan menempatkan kader terbaiknya," kata Hasto di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2019) malam.

Hasto menambahkan, partainya punya kader-kader yang cocok sebagai ketua MPR. Tetapi pihaknya akan membahas hal tersebut di dalam kerjasama dengan Koalisi Indonesia Kerja.

"Kita juga tidak menutup mata bahwa dari sisi suara PDIP tertinggi dan kemudian diikuti Golkar, diikuti Gerindra. Konfigurasi politik ini akan sangat menentukan arahan dalam penataan pimpinanan MPR dan DPR ke depan," ucapnya.

"Khusus ketua DPR karena berdasarkan UU MD3 dipercayakan kepada PDIP tentu saja kami akan berdialog dengan semua partai untuk mencari sosok terbaik agar MPR dapat dikembalikan kepada fungsi utamanya," sambungnya.

Hasto menilai wajar bila Golkar dan Gerindra berharap menempatkan kader terbaiknya di kursi ketua MPR. PDIP pun kata dia, belum ada pembahasan siapa sosok yang pantas mengisi jabatan tersebut.

"Kita bicara struktur terlebih dahulu, kita bicara berapa jumlah komposisi yang ideal dari pimpinan yang merupakan representasi dari DPR, partai politik, dan sekaligus DPD. Itu skala prioritas kami bahas terlebih dahulu," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya