Harga Tomat dan Cabai Naik Drastis, Apa Penyebabnya?

Kementan menargetkan harga tomat akan kembali normal pada saat Idul Adha nanti.

oleh Bawono Yadika diperbarui 05 Jul 2019, 15:43 WIB
Pedagang menata cabai untuk di jual di Pasar di Jakarta, Senin (20/2). Kementan tidak akan mengambil langkah untuk mengimpor cabe dan bawang. Walau pun saat ini, harga cabe dan bawang mengalami keniakan. (Liputan6.com/Angga Yunair)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah harga komoditas sayur menunjukan tren kenaikan di pasar tradisional. Mulai dari harga cabai, hingga tomat melambung tinggi di Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Pedagang sayur di Pasar Rumput, Ria (23) mengaku memang harga komoditas tengah meroket tinggi pada hari ini. Ria membanderol cabai keriting merah dan cabai rawit merah kompak di harga Rp 60 ribu per kilogram (kg).

"Tinggi-tinggi sekarang sayur semua. Cabai rawit hijau lebih mahal lagi malah. Udah nyentuh Rp 70 ribu per kilogram," tuturnya kepada Liputan6.com Jumat (5/7/2019).

Tak hanya jenis cabai saja, harga tomat juga dibanderol tinggi pada hari ini. kenaikannya bisa berkisar Rp 3ribu - Rp 4 ribu per kg.

Pedagang sayur lain, Sumiyati (34) kini menjual harga tomat senilai Rp 16 ribu per kg. Padahal biasanya hanya Rp 13 ribu per kg.

"Sekarang sudah enggak bisa lagi jual kita Rp 10 ribu per kg. Enggak untung. Dulu-dulu kan masih bisa," tegasnya.

Sumiyati menjelaskan, salah satu penyebab atau pemicu kenaikan harga tomat di pasar tradisional menurutnya karena kini sedang memasuki musim kemarau.

"Makanya sekarang jualnya antara Rp 16ribu per kg.

Sementara itu, hari ini Sumiyati menjual harga cabai merah keriting Rp63 ribu per kg, cabai rawit merah Rp59 ribu per kg. Sedangkan bawang merah normal yaitu Rp35 ribu per kg dan bawang putih seharga Rp40 ribu per kg.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kapan Turun

Pedagang memilah cabai di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Jumat (26/4). Kementerian Perdagangan siap menjaga harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok menjelang Puasa dan Lebaran 2019. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Saat dikonfirmasi secara terpisah, Kasubdit Pemasaran Kementerian Pertanian, Unan, mengatakan kenaikan harga tomat memang dipengaruhi oleh musim kemarau.

Selain itu, harga tomat yang sempat anjlok di awal tahun kemarin juga membuat para petani enggan menanam tanaman tomat.

"Oleh sebab itu, pasokan tomat berkurang," katanya.

Dia menargetkan harga tomat akan kembali normal pada saat Idul Adha nanti. Saat ini, jelasnya, para petani sudah mulai melakukan penanaman tomat kembali.

"Pada saat Idul Adha nanti Insha Allah harga akan normal karena tomat yang tanam sudah banyak lagi," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya