Facebook Tak Lagi Jadi Aplikasi Bawaan di Smartphone Huawei

Facebook tidak lagi mengizinkan aplikasinya terpasang langsung di smartphone Huawei.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 09 Jun 2019, 17:00 WIB
Ilustrasi Facebook (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Facebook kerap dikenal sebagai aplikasi bawaan alias pre-install di sejumlah smartphone baru. Namun, perusahaan mengambil langkah berbeda dengan Huawei usai adanya aturan pemerintah Amerika Serikat.

Menurut laporan Reuters, Facebook kini tidak mengizinkan Huawei memasang aplikasi Facebook maupun WhatsApp sebagai aplikasi bawaan di smartphone-nya. Keputusan ini merupakan lanjutan dari larangan perusahaan Amerika Serikat berbisnis dengan Huawei.

Kendati demikian, seperti dikutip dari The Verge, Sabtu (8/6/2019), pengguna smartphone Huawei masih dapat memasang dan menggunakan aplikasi Facebook, termasuk WhatsApp dan Instagram, secara mandiri.

Jadi, Huawei kini tidak diizinkan untuk memasang Facebook sebagai aplikasi bawaan. Namun, aturan ini hanya berlaku untuk perangkat baru dan bukannya model yang sudah digunakan.

Sayang, tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai pembatasan yang dilakukan Facebook ini. Menurut penuturan seorang sumber, pembatasan ini berlaku untuk seluruh smartphone Huawei yang masih ada di pabrikan dan belum dilepas.

Facebook sendiri menolak berkomentar mengenai waktu berlakunya pembatasan ini. Jika memang benar, raksasa media sosial itu mengambil cara yang berbeda dari Google.

Untuk diketahui, Google sendiri masih mengizinkan Huawei memasang aplikasi dan layanannya di smartphone yang ada saat ini, termasuk perangkat yang belum dikapalkan atau baru diproduksi.

Di sisi lain, keputusan Facebook ini disebut tidak akan banyak berpengaruh ke Huawei. Berbeda dari pembatasan yang dilakukan ARM dan Google, sebab keduanya merupakan rekanan inti perusahaan asal Tiongkok tersebut dalam untuk chip dan sistem operasi.

2 dari 3 halaman

Google Putuskan Kerjasama dengan Huawei

Kantor pusat Google di Mountain View. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Sebelumnya, Google dilaporkan telah memutuskan kerjasamanya dengan perusahaan teknologi asal Tiongkok, Huawei.

Keputusan ini didasarkan pada perintah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang dengan tegas melarang perusahaan Tiongkok berdiri di Amerika.

Imbasnya, Huawei kehilangan dukungan terhadap update sistem operasi Android. SmartphoneHuawei yang bakal diluncurkan di luar Tiongkok tidak akan bisa menikmati layanan aplikasi Google seperti Gmail dan Google Play.

Selain itu, Google juga bakal menghentikan dukungan teknis untuk Huawei, seperti yang dikutip dari laman Cnet, Senin (20/5/2019).

Pekan lalu, Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang menyatakan ancaman musuh asing terhadap jaringan komunikasi, teknologi, dan layanan sebagai darurat nasional.

Perintah itu membatasi keterlibatan asing dalam jaringan operator nasional, diikuti dengan langkah Departemen Perdagangan Amerika yang menambahkan Huawei ke daftar hitam perdagangannya.

Alasan utama mengapa Amerika melakukan ini adalah karena Huawei punya keterikatan erat dengan pemerintah Tiongkok, dan Amerika takut kalau perangkat Huawei digunakan untuk memata-matai negara. Huawei sendiri sudah membantah kalau produknya membahayakan.

3 dari 3 halaman

Masih Bisa Diakses Lewat Open Source

Beberapa aplikasi ini dibuat karena iseng-iseng lho tapi ternyata mendapat respon yang tak terduga dari para pengguna Android.

Kabar baiknya, perusahaan teknologi ini masih bisa mengakses versi Android terbaru lewat lisensi open source, sehingga pengguna tidak perlu khawatir.

Sebelumnya, Huawei secara langsung menyatakan perintah eksekutif itu bakal "melukai" peluncuran 5G di Amerika Serikat.

CEO Huawei Ren Zhengfei menyatakan, pertumbuhan perusahaan imbas pelarangan ini mungkin akan sedikit lambat, namun hanya mempengaruhi sedikit secara keseluruhan.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya