6 Minggu Setelah Melahirkan, Anna Didiagnosis Kanker Langka

Selang enam minggu setelah melahirkan putrinya, Anna didiagnosis kanker langka.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 07 Jun 2019, 18:00 WIB
Anna didiagnosis kanker langka, enam minggu setelah melahirkan. (iStockphoto)

Liputan6.com, Inggris Baru saja Anna Panter (34) melahirkan, ia didiagnosis kanker langka yang disebut koriokarsinoma. Kabar mengejutkan itu terjadi selang enam minggu setelah kelahiran putrinya, Lydia.

Tumor ganas bermula dari sel-sel abnormal yang tumbuh di dalam rahim. Seiring kehamilan, sel-sel abnormal telah berkembang menjadi kanker yang disebut koriokarsinoma.

Tak ayal, Anna yang tinggal di Leicestershire, Inggris harus menjalani enam bulan kemoterapi untuk perawatan kanker.

"Aku dirawat di rumah sakit selama 27 hari berturut-turut. Tentu saja, perawatannya sangat mengganggu dan sangat sulit, apalagi ada bayi yang baru lahir. Aku tidak mungkin menyusui dia karena kemoterapi," tutur Anna, dikutip dari BBC, Jumat (7/6/2019).

Dokter menyampaikan, sebuah keajaiban anak Anna lahir dengan sehat.

"Lydia adalah keajaiban yang luar biasa, aku merasa sangat beruntung memilikinya," tambah Anna.

Gejala kanker koriokarsinoma rupanya mulai dialami Anna dengan batuk, masalah pernapasan, dan sakit kepala sebulan sebelum persalinan.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Hamil Anggur dan Kanker

Ilustraasi foto Liputan 6

Lydia lahir dua minggu lebih awal pada September 2018 dengan berat hanya 2 kg, tetapi sehat. Enam minggu kemudian, setelah plasenta Anna dikirim untuk pemeriksaan, ia diberi tahu Lydia adalah "saudara kembar" yang selamat dari kehamilan mola (hamil anggur).

Artinya, Lydia sebenarnya punya saudara kembar, yang mana janin kembarannya gagal terbentuk.

Terjadinya hamil anggur dari proses pembuahan salah satu sel telur yang gagal sehingga menimbulkan tumbuhnya sel-sel abnormal di dalam rahim. Sel-sel itu kemudian berkembang menjadi koriokarsinoma.

Kondisi ini terjadi pada satu dari setiap 50.000 kehamilan dan menyebar ke otak, paru-paru, dan rahim.

"Aku tidak pernah mengira hasilnya akan sedrastis itu. Tapi aku diberi tahu bahwa ada kemungkinan 95 persen akan sepenuhnya dapat disembuhkan," Anna melanjutkan.

Anna dipindahkan ke pusat spesialis, 80 mil dari rumahnya di Wigston Selatan, selama enam bulan untuk kemoterapi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya