Presiden Baru Ukraina Melawat ke Garis Depan Konflik Separatis Pro-Rusia

Volodymyr Zelenskiy melakukan kunjungan pertamanya sebagai presiden Ukraina, ke garis depan konflik separatis pro-Rusia di timur Ukraina.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 28 Mei 2019, 14:01 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy berbincang dengan prajurit saat mengunjungi garis depan medan pertempuran dengan separatis pro-Rusia di Lugansk, Senin (27/5/2019). Zelensky meninjau posisi militer Ukraina di Stanytsya Luganska dan Shchastya. (STR/UKRAINE PRESIDENTIAL PRESS SERVICE/AFP)

Liputan6.com, Luhansk - Volodymyr Zelenskiy melakukan kunjungan pertamanya sebagai presiden dan panglima tertinggi Ukraina ke garis depan konflik separatis pro-Rusia di timur negara itu.

Selama kunjungan 27 Mei 2019 yang tidak diumumkan sebelumnya, Zelenskiy bertemu dengan pasukan Ukraina di kota-kota yang dilanda perang, seperti Stanytsia Luhanska dan Shchastya di wilayah Luhansk, menurut biro pers kepresidenan seperti dilansir Radio Free Europe, Selasa (28/5/2019).

Kepala negara yang baru terpilih melakukan perjalanan untuk berkenalan dengan posisi militer Ukraina.

Zelenskiy juga berbicara dengan para tentara Ukraina tentang kondisi kehidupan, kualitas makanan, peralatan, perumahan, manfaat sosial, dan penempatan unit, kata layanan pers.

"Kondisi untuk militer yang membela Ukraina harus baik," kata sang presiden.

Simak Video Pilihan Berikut:

2 dari 2 halaman

Ingin Mengakhiri Konflik

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy saat mengunjungi garis depan medan pertempuran dengan separatis pro-Rusia di Lugansk, Senin (27/5/2019). Zelenskiy mengenakan pakaian sipil, namun juga memakai helm militer dan rompi anti-peluru. (STR/UKRAINE PRESIDENTIAL PRESS SERVICE/AFP)

Zelenskiy, yang dilantik pada 20 Mei setelah kemenangan besar atas pendahulunya, Petro Poroshenko, mengatakan bahwa mengakhiri perang adalah salah satu prioritas utamanya dan dia siap untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk melakukannya.

Tetapi juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Putin, yang tidak memberi selamat kepada Zelenskiy atas kemenangan pemilihannya, akan melakukannya setelah pemimpin Ukraina menyelesaikan "konflik internal di Ukraina tenggara" dan "keberhasilan pertamanya dalam menormalkan hubungan Rusia-Ukraina."

Kremlin telah berulang kali membantah memicu perang, yang memasuki tahun keenamnya bulan lalu, meskipun ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa mereka telah secara diam-diam mendukung pasukan separatis di Ukraina timur dengan dana, peralatan militer, dan paramiliter.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya