Liverpool Dibantai Barcelona, Ini Pembelaan Klopp

Liverpool kalah telak 0-3 ketika dijamu Barcelona pada leg pertama semifinal Liga Champions.

oleh Nurfahmi Budi diperbarui 02 Mei 2019, 07:11 WIB
Bek Liverpool, Joe Gomez tertunduk lesu seusai timnya kalah 0-3 dari Barcelona, pada Leg 1 Semifinal Liga Champions 2018-2019, di Estadio Camp Nou, Kamis (2/5/2019) dini hari WIB. (AFP / Javier Soriano)

Jakarta Liverpool mendapat hasil negatif saat berkunjung markas Barcelona, Kamis (2/5/2019) dini hari WIB. Berlaga di Estadio Camp Nou, pada Leg 1 Babak Semifinal Liga Champions 2018-2019, Liverpool dibantai tiga gol tanpa balas.

Tiga gol Barcelona berasal dari dua nama, yakni Luis Suarez dan Lionel Messi. Gol pertama lahir pada menit ke-26, setelah Suarez berhasil memanfaatkan umpan Jordi Alba melalui sontekan yang gagal dihalau Alisson Becker. 

Dua gol Lionel Messi terjadi pada babak kedua. Gol pertama Messi terjadi setelah sepakan Luis Suarez menerpa mistar, lalu Sang Messiah memanfaatkan rebound menjadi gol. Gol pada menit ke-75 tersebut dilengkapi Messi dengan sumbangan kedua via tendangan bebas (82').

Kalah 0-3 menjadi catatan kelam bagi Liverpool. Setidaknya, mereka wajib unggul minimal 4-0 jika ingin mengulangi pencapaian musim lalu. Menurut Jurgen Klopp, tugas tersebut berat, tapi semua kemungkinan masih ada.

Terkait kekalahan di markas Barcelona, Jurgen Klopp menganggap anak asuhnya sudah bermain bagus, nyaris sempurna. Sayang, mereka tak sanggup merobek jala Barcelona, sesuatu yang harus dilakukan jika ingin meraih hasil positif.

"Bagaimana kami membuat banyak masalah untuk Barcelona sungguh luar biasa, dan kami menguasai pertandingan pada babak kedua. Bagiku, gol pertama bukan masalah besar karena pertahanan kami memang buruk," ucap Klopp.

Namun, masalah terbesar datang pada babak kedua. Meski menguasai aliran bola, Klopp mengakui anak asuhnya mengalami kesulitan memanfaatkan peluang menjadi gol. Sebaliknya, gol pertama Messi tergolong sangat mudah. "Sementara gol kedua Messi memang luar biasa. Tendangan seperti tak bisa diselamatkan kiper manapun," sebut Klopp.

Mantan pelatih Borussia Dortmund tersebut menganggap, kini Liverpool harus bangkit, konsentrasi ke laga kontra Newcastle United, dan belajar dari apa yang didapat saat bersua Barcelona.

 

2 dari 2 halaman

Belajar dari Camp Nou

Gelandang Liverpool, Jordan Henderson tertunduk lesu seusai timnya kalah 0-3 dari Barcelona, pada Leg 1 Semifinal Liga Champions 2018-2019, di Estadio Camp Nou, Kamis (2/5/2019) dini hari WIB. (AFP / Javier Soriano)

"Barcelona menunjukkan kalau mereka lebih berpengalaman. Kami bisa melihat itu ketika mereka menghentikan ritme kami dan membuat kami terpuruk. Tapi, semua itu memang bagian dari pertandingan," ucap Klopp. Ia yakin, Liverpool akan bangkit pada pertemuan kedua, ketika bermain di rumah sendiri, Stadion Anfield.

Kekalahan di markas Barcelona membuat Liverpool merasakan beberapa catatan negatif. Mereka mengoleksi empat kekalahan dari 11 pertandingan di pentas Liga Champions musim ini. Selain itu, kalah 0-3 menjadi skor yang sama dengan apa yang mereka rasakan pada Oktober 2014, kala takluk dari Real Madrid.

Mantan gelandang Manchester United, Darren Fletcher menganggap Liverpool masih memiliki kesempatan bangkit, seperti apa yang pernah dilakukan AS Roma pada musim lalu. Menurutnya, kunci utama adalah respons terhadap setiap perubahan taktik Barcelona.

"Boleh saja agresif, tapi tak selalu harus menguasai dan mengejar bola. Saya pikir Barcelona mengubah taktik pada babak kedua, dan itu gagal diantisipasi Liverpool di Camp Nou," ungkap Darren Fletcher.

Sumber: Bola.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya