Mahasiswa Kedokteran RSCM Tak Sulit Ikutan Pemilu 2019 Meski Merantau

Para mahasiswa kedokteran di RSCM mengaku tak kesulitan menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2019.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 17 Apr 2019, 13:00 WIB
Suasana pencoblosan pemilu 2019 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, pada Rabu, 17 April 2019. (Foto: Giovani Dio Prasasti/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Tidak berada di tempat asalnya bukan penghalang bagi sejumlah orang untuk memilih dalam pemilu 2019. Termasuk para mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan kedokteran di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.

Adis, asal Pekanbaru mengatakan bahwa dirinya bisa memilih di tempat pemungungat suara (TPS) yang disediakan RSCM dengan mudah.

"Kalau kami, sih, enak ya. Hanya memberikan KTP ke sekretariat program studi masing-masing departemen habis itu langsung diurus dan dikasih daftar pemilih di tps-nya masing-masing," kata Adis kepada Health Liputan6.com pada Rabu (17/4/2019).

Sehingga, dia hanya datang sembari menunjukkan kartu identitasnya saja.

 

* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini

2 dari 3 halaman

Tidak Kesulitan untuk Gunakan Hak Suaranya pada Pemilu 2019

Felix, pemilih asal Binjai, Sumatera Utara juga mengatakan bahwa tidak ada kesulitan dalam mendapatkan hak pilihnya. Hanya diminta mengisi data diri yang disediakan oleh pihak RSCM.

"Prosesnya sangat baik dan cepat, " ujar Felix di kesempatan yang sama. Keduanya juga mengaku tidak ada kendala selama proses di TPS.

"Cuma datang 5 menit, sudah selesai proses memilih," kata Felix menambahkan.

 

3 dari 3 halaman

Ada juga yang Sulit

Meski begitu, tidak semua yang datang ke TPS di RSCM berhasil mendapatkan hak pilihnya. Seorang pasien, Bustami, mengatakan bahwa dia menemui kesulitan ketika harus menunjukkan A5 dengan stempel basah.

"Diminta A5 harus stempel basah, itu tidak mungkinlah, kalau pun bisa dikirim hanya lewat (foto) WA, tidak bisa kita stempel basah di sini," kata pasien rawat jalan yang seharusnya memilih di Kepulauan Riau tersebut.

Bustami mengatakan bahwa dirinya sudah mendapatkan C6 yang sayangnya tidak bisa digunakan di tempat pemungutan suara (TPS) yang tersedia di rumah sakit.

Salah seorang pasien lain yang saat itu sedang bersama Bustami mengaku bahwa dia juga tidak bisa memilih.

"Saya satu kamar juga tidak ada yang bisa," celetuk pasien yang tidak menyebutkan namanya itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya