Sri Mulyani Bertemu Orang Terkaya Dunia Michael Bloomberg, Bahas Apa?

Sri Mulyani bertemu Michael Bloomberg, salah satu miliarder terkaya AS, untuk membahas kerja sama sosial.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 09 Apr 2019, 21:19 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Feb 2019 di Jakarta, Rabu (20/2). Kemenkeu mencatat defisit APBN pada Januari 2019 mencapai Rp45,8 triliun atau 0,28 persen dari PDB. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, New York - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Michael Bloomberg di kota New York. Keduanya bertemu dalam penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) pembangunan berkelanjutan di New York, Amerika Serikat (AS).

Penandatanganan terjadi antara PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) dan Bloomberg Philanthropies. Sebagai informasi, Bloomberg Philanthropies adalah orgasisasi sosial yang dipimpin miliarder Michael Bloomberg, mantan wali kota New York serta musuh Donald Trump.

"Dengan MoU ini diharapkan dapat memperkuat dan mengeksplorasi peluang kolaboratif dalam bidang infrastruktur pasar modal, kota berkelanjutan, inovasi pemerintah, dan aspek lainnya terkait Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia," ujar Sri Mulyani dalam akun Instagramnya.

Bloomberg Philanthropies akan memberi bantuan teknis dan saran pada PT SMI, bertukar ide, serta membantu Kepala Daerah. Tujuannya, agar para kepala daerah dapat mengambil keputusan soal kota berkelanjutan.

Sri Mulyani menegaskan, banyak orang yang peduli dengan Indonesia. Namun, mereka yang peduli perlu berkolaborasi untuk meraih hasil bersama.

"Dengan bekerja bersama tidak hanya di Indonesia tapi juga lintas negara, kita akan membuat perubahan untuk meraih kemajuan di dunia," tegas Sri Mulyani.

Michael Bloomberg, yang terkenal anti-Donald Trump, juga memiliki reputasi sebagai miliarder dermawan. Ia diketahui kerap menyumbang uang dalam jumlah besar ke dunia pendidikan dan sosial.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Sri Mulyani Kembali Jadi Menkeu Terbaik di Asia Pasifik

Menteri Keuangan Sri Mulyani (Foto:Merdeka.com/Wilfridus S)

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani kembali dinobatkan sebagai Menkeu Terbaik di Asia Pasifik versi majalah keuangan FinanceAsia pada 2 April 2019.

Sebelumnya, FinanceAsia telah menobatkan Sri Mulyani sebagai Menkeu terbaik se-Asia Pasifik pada 2017 dan 2018.

Menurut FinanceAsia, Sri Mulyani berhasil membawa ekonomi Indonesia ke arah lebih baik dengan mencatatkan defisit anggaran terendah dalam enam tahun terakhir pada 2018 (1,76 persen dari produk domestik bruto/PDB). Demikian mengutip dari keterangan tertulis, Kamis, 4 April 2019. 

Melalui program amnesty pajak yang diluncurkan pada 2016-2017, Sri Mulyani berhasil meningkatkan kepatuhan pajak yang pada akhirnya berhasil meningkatkan penerimaan perpajakan.

Melalui Global Green Sukuk, Sri Mulyani juga mengantarkan Indonesia menjadi negara Asia pertama yang menjual green bonds, surat utang yang digunakan secara spesifik membiayai proyek-proyek untuk iklim dan lingkungan yang terjual hingga USD 1,25 miliar.

Selain itu, di tengah pelemahan nilai tukar seiring perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) juga dinilai berhasil menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

3 dari 3 halaman

Prestasi Sri Mulyani

Menkeu Sri Mulyani memberi sambutan saat seremonial pembangunan Kantor Pusat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Selasa (2/4). Gedung Indonesia Financial Center diperuntukkan bagi OJK dan Kementerian Keuangan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

FinanceAsia mengeluarkan penilaian kinerja Menteri Keuangan di Asia Pasifik. Media ini menilai dengan melibat bagaimana para menteri keuangan mengelola keuangan negara dalam kurun waktu satu tahun di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi dan geopolitik global.

Selain menobatkan Sri Mulyani sebagai menkeu terbaik di Asia Pasifik pada 2019, FinanceAsia juga merilis peringkat untuk para menteri keuangan lain di kawasan ini.

Peringkat dua diberikan kepada Carlos Dominguez dari Filipina, peringkat tiga Heng Swee Keat dari Singapura.

Kemudian peringkat empat Josh Frydenberg dari Australia, peringkat lima Paul Chan dari Hong Kong.

Selanjutnya peringkat enam Piyush Goyal dari India, peringkat tujuh Liu Kun dari Tiongkok, peringkat delapan Hong Nam-ki dari Korea Selatan, peringkat sembilan Lim Guang Eng dari Malaysia, peringat 10 Apisak T. dari Thailand. Selain itu, peringkat 11 Su Jain-Rong dari Taiwan dan terakhir Taro dari Jepang.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya