Sepi Penumpang, Menhub Akan Kembangkan Bandara Kertajati

Ide membangun Bandara Kertajati sudah muncul sejak 2003 lalu, namun baru terealisasi dengan groundbreaking pada tahun 2016.

oleh Athika Rahma diperbarui 06 Apr 2019, 18:15 WIB
Presiden Jokowi menuruni tangga pesawat Kepresidenan saat tiba di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Kamis (24/5). Pesawat kepresidenan resmi menjadi pesawat pertama yang mendarat bandara tersebut. (Liputan6.com/Pool/Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Bandara Kertajati yang berlokasi di Majalengka, Jawa Barat hingga saat ini masih sepi penumpang. Tingkat okupansi bandara ini dikabarkan masih berada di bawah 30 persen.

Menanggapi hal ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku akan mengembangkan bandara tersebut agar dapat beroperasi secara maksimal.

"Nanti kita kembangkan (bandara Kertajati)," ujarnya singkat di Way Kanan, Sabtu (6/4/2019).

Jika menilik ke belakang, pembangunan bandara Kertajati sebenarnya merupakan inisiasi pengusaha dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat yang berharap agar ada bandara di Jawa Barat bagian utara.

Ide membangun Bandara Kertajati sudah muncul sejak 2003 lalu, namun baru terealisasi dengan groundbreaking pada tahun 2016. Prosesnya memakan biaya sekitar Rp 2,6 triliun yang sumbernya tidak hanya dari APBN, namun dari skema kemitraan pemerintah dan swasta.

Saat ini ada empat maskapai yang aktif beroperasi di Kertajati, yakni Citilink, Garuda Indonesia, Lion Air, dan Trans Nusa.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Sepi Penumpang, PNS Jabar Diimbau Terbang Lewat Bandara Kertajati

Bandara Kertajati. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus menghimbau para aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS) dan tokoh masyarakat di Jawa Barat untuk melakukan aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa, mengatakan imbauan tersebut menyusul rendahnya tingkat keterisian penumpang di bandara tersebut.

"Oleh karena itu, kita kemarin kan terus terang saja kekurangan sosialisasi, bahwa penerbangan yang ada di situ itu kurang terinformasikan secara masif di lapangan," kata dia, di Kemenko Maritim, Jakarta, pada Selasa 2 April 2019. 

"Makanya kami lakukan langkah-langkah lanjutan. Pertama mengimbau pada para ASN, kemudian yang kedua juga para tokoh masyarakat sekaligus lakukan langkah sosialisasi, kayak fun bike yah," lanjutnya.

Dia menjelaskan saat ini rata-rata tingkat keterisian bandara Kertajati masih berada di level 70 persen. "Rata-ratanya masih di bawah 70 persen ya, pada awalnya itu (dibuka) bisa sampai 80 persen-90 persen, terutama di peak season. Itu ke Kertajati-Surabaya, Kertajati-Medan, sekarang yang cukup banyak itu ke Balikpapan, karena banyak yang kerja juga di Balikpapan," ungkapnya.

Selain memberikan imbauan dan sosialisasi bagi ASN di lingkungannya, Pemprov Jabar juga berencana untuk mengoptimalisasikan jumlah maskapai yang terbang dan mendarat di bandara tersebut.

Pemprov Jabar bersama dengan BIJB akan menerapkan diskon parkir pesawat maskapai-maskapai tersebut. Tujuannya untuk meningkatkan jumlah ketersediaan dan jadwal keberangkatan dan kedatangan di bandara tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya