Pembalap Ini Jadi Kuda Hitam di MotoGP Argentina

Selain Andrea Dovizioso dan Marc Marquez, pembalap ini juga pantas diperhitungkan di MotoGP Argentina.

oleh Defri Saefullah diperbarui 30 Mar 2019, 17:10 WIB
Pembalap Pramac Ducati, Jack Miller tampil konsisten di MotoGP Argentina (JUAN MABROMATA / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Andrea Dovizioso dan Marc Marquez diprediksi bakal jadi dua nama yang bakal bertarung ketat di MotoGP Argentina yang berlangsung Minggu (31/3/2019) besok. Namun ada satu pembalap yang pantas didaulat sebagai kuda hitam.

Pembalap yang dimaksud yaitu Jack Miller dari Pramac Ducati. Dari dua kali tes bebas (FP1 dan FP2) di MotoGP Argentina, Jumat (29/3/2019), Miller sukses menempati posisi kedua dalam catatan waktu lap.

Miller memang akrab dengan sirkuit Termas de Rio Hondo. Musim lalu, dia nyaris menjadi juara di MotoGP Argentina dan kini kembali jadi kuda hitam.

Kecepatan Miller terus membaik jelang bergulirnya MotoGP Argentina. Pada FP1, dia terpaut 0,353 detik dari Marc Marquez.

Sedangkan pada FP2 MotoGP Argentina, dia bisa mempercepat kecepatan dan hanya terpaut 0,009 detik dari Andrea Dovizioso.

 

 

2 dari 3 halaman

Komentar Miller

Pembalap Pramac Ducati, Jack Miller tampil konsisten di MotoGP Argentina (JUAN MABROMATA / AFP)

Kondisi trek yang lebih bersih di Termas de Rio Hondo turut membantu Miller raih hasil bagus di latihan bebas.

"Ini hasil bagus, positif semuanya. Senang dengan bagaimana motor dan segalanya berjalan jelang kualifikasi," ujar Miller seperti dikutip crash.

"Tahun lalu kami bisa raih pole positions karena beruntung. Kami memasang ban tepat di waktu yang tepat. Namun saya merasa tahun ini kami punya peluang bagus."

Meski terus membaik, Miller mewanti-wanti bakal tetap waspada di balapan nanti. Soalnya dia sempat terjatuh.

"Sulit untuk melewati pembalap di sirkuit ini, soalnya saat Anda sudah keluar dari racing line, itu sedikit jahat dan seperti Anda lihat banyak tanah dan saya jatuh," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Karakter Sirkuit

Miller juga mengkhawatirkan karakter aspal di Rio Hondo yang lambat mengering. Kalau terjadi hujan, ini bakal menyulitkan.

"Saya berjalan di trek pada malam hari dan tak ada air. Lalu pagi ini ada genangan air padahal tidak hujan. Saya tak tahu apakah panitia menyiram trek malam tadi tapi tidak cepat kering," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya