Liputan6.com, Tasikmalaya: Meski telah lima hari berlalu sejak perusakan Masjid Ahmadiyah, pihak Polres Tasikmalaya belum juga menetapkan tersangka. Polisi berdalih kurangnya kesaksian dari sejumlah saksi yang diperiksa.
Polres Tasikmalaya mengaku kesulitan dalam meminta kesaksian dari sejumlah saksi yang telah diperiksa. Karena, menurut pihak kepolisian, para saksi mengaku tidak mengetahui secara pasti. Meski dalam beberapa tayangan televisi pelaku perusakan terlihat jelas, pihak polisi tidak juga menggunakan bukti video tersebut.
Hingga Senin (23/4), penjagaan Masjid Ahmadiyah masih terus dilakukan jajaran Polres setempat. Hal ini untuk menghindari terulangnya penyerangan terhadap Ahmadiyah, terlebih masjid tersebut hingga kini masih digunakan jemaah untuk beraktifitas seperti biasa.
Perusakan Masjid Ahmadiyah terjadi pada Jumat (20/4) lalu. Saat itu sejumlah kelompok ormas Islam dengan para warga melakukan penyegelan masjid. Massa merangsak masuk dan merusak masjid tersebut. (ALI/YUS)
Polres Tasikmalaya mengaku kesulitan dalam meminta kesaksian dari sejumlah saksi yang telah diperiksa. Karena, menurut pihak kepolisian, para saksi mengaku tidak mengetahui secara pasti. Meski dalam beberapa tayangan televisi pelaku perusakan terlihat jelas, pihak polisi tidak juga menggunakan bukti video tersebut.
Hingga Senin (23/4), penjagaan Masjid Ahmadiyah masih terus dilakukan jajaran Polres setempat. Hal ini untuk menghindari terulangnya penyerangan terhadap Ahmadiyah, terlebih masjid tersebut hingga kini masih digunakan jemaah untuk beraktifitas seperti biasa.
Perusakan Masjid Ahmadiyah terjadi pada Jumat (20/4) lalu. Saat itu sejumlah kelompok ormas Islam dengan para warga melakukan penyegelan masjid. Massa merangsak masuk dan merusak masjid tersebut. (ALI/YUS)
