Roket dari Jalur Gaza Hantam Rumah di Tel Aviv Israel, 6 Orang Terluka

Sebuah roket yang diduga ditembakkan dari Jalur Gaza menghantam sebuah rumah di Tel Aviv, Israel Senin 25 Maret 2019 pagi.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 25 Mar 2019, 17:09 WIB
Ilustrasi konflik di Jalur Gaza - Israel. (Mahmud Hams/AFP)

Liputan6.com, Tel Aviv - Sebuah roket yang diduga ditembakkan dari Jalur Gaza menghantam sebuah rumah di Tel Aviv, Israel Senin 25 Maret 2019 pagi waktu setempat, membakar gedung dan melukai orang-orang di dalamnya, menurut militer dan polisi Israel.

Roket itu mendarat di desa Mishmeret sekitar 25 kilometer utara Tel Aviv --menjadikannya sebagai roket terjauh yang telah ditembakkan dari Gaza ke Israel sejak perang 2014 yang terjadi antara Israel dan Hamas, demikian seperti dikutip dari CNN, Senin (25/3/2019).

Enam orang di dalam rumah itu terluka ketika roket itu mendarat, termasuk seorang wanita berusia 50-an yang menderita luka ringan hingga sedang, kata Magen David Adom, tim tanggap darurat Israel, dalam sebuah pernyataan.

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab terkait serangan roket itu. Namun, menimbang dugaan asalnya dari Gaza, ada kemungkinan bahwa kelompok Hamas merupakan dalang serangan.

Insiden hari Senin itu terjadi kurang dari dua pekan setelah dua roket ditembakkan ke Tel Aviv, pertama kali roket ditembakkan ke Israel tengah dalam kurun waktu hampir lima tahun.

Menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF), roket - yang tidak menyebabkan kerusakan - secara tidak sengaja diluncurkan oleh operator Hamas tingkat rendah, media lokal melaporkan.

Israel menanggapi serangan itu dengan serangan udara terhadap sekitar seratus pos militan di Gaza, termasuk pabrik roket bawah tanah, fasilitas pelatihan dan markas logistik, kata IDF.

Penembakan roket terbaru ini bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Amerika Serikat, di mana ia akan bertemu Presiden Donald Trump.

Netanyahu mengumumkan bahwa dia akan menghentikan perjalanan karena insiden itu.

"Dalam beberapa jam, saya akan bertemu dengan Presiden Trump, dan segera setelah itu, saya akan kembali ke rumah untuk mengelola tindakan kami dengan cermat," kata Netanyahu, Senin.

 

Simak video pilihan berikut:

 

2 dari 2 halaman

Serangan Udara Israel Hantam Pos Hamas

Sementara itu akhir pekan lalu, pesawat militer Israel menargetkan dua posisi Hamas di Jalur Gaza Palestina pada Minggu 24 Maret 2019 pagi waktu lokal. Serangan udara itu, klaim militer, merupakan respons atas kiriman perangkat peledak rakitan yang diduga dikirim dari Gaza ke pemukiman Israel.

Peristiwa itu terjadi hanya beberapa hari setelah kementerian kesehatan di Gaza mengumumkan kematian seorang Palestina yang terluka sebelumnya dalam protes terhadap pasukan Israel.

Aktivis Palestina telah menerbangkan layang-layang dan balon berapi ke Israel sebagai bagian dari protes yang sedang berlangsung di sepanjang zona penyangga Gaza-Israel.

Menurut pejabat Israel, senjata udara rakitan telah menyebabkan sejumlah kebakaran di dalam pemukiman Israel, menyebabkan kerusakan material yang signifikan tetapi tidak mengakibatkan kematian atau cedera.

"Menanggapi beberapa perangkat peledak yang dilemparkan dan meledak selama kerusuhan Gaza dekat pagar perbatasan Israel malam ini, sebuah pesawat IDF (tentara Israel) menargetkan dua pos Hamas di Jalur Gaza selatan," sebuah pernyataan dari militer berbunyi, seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (25/3/2019).

Namun, menurut laporan kantor berita Anadolu Ajansi, pesawat-pesawat tempur Israel menyerang posisi-posisi di kamp pengungsi Al Awda, sebelah timur Rafah di Jalur Gaza selatan.

Tidak ada laporan langsung tentang korban di Gaza usai serangan udara itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya