IHSG Ditutup Melemah ke 6.389, Sektor Tambang Alami Tekanan Terbesar

Pada Jumat pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.433,68 dan terendah 6.374,89.

oleh Arthur Gideon diperbarui 15 Feb 2019, 16:15 WIB
Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan Jumat ini. Di awal Perdagangan Sesi I, IHSG Sempat menguat.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (15/2/2019), IHSG melemah 30,93 poin atau 0,48 persen ke posisi 6.389,08. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat menguat ke 6.433.

Indeks saham LQ45 melemah ,58 persen ke posisi 1.000,77. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 284 saham melemah sehingga menekan laju IHSG. Selain itu 130 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Di luar itu 122 saham lainnya diam di tempat.

Pada Jumat pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.433,68 dan terendah 6.374,89.

Total frekuensi perdagangan saham 409.485 kali dengan volume perdagangan saham 12 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,5 triliun.

Investor asing jual saham Rp 237 miliar di pasar regular. Posisi dolar AS berada di kisaran Rp 14.142.

Sebagian besar sektor saham tertekan. Hanya ada satu sektor yang menguat yaitu infrastruktur.

Sektor saham pertambangan turun 1,38 persen dan catatkan pelemahan terbesar, sektor saham kontruksi tergelincir 1,35 persen dan sektor saham industri dasar susut 1,12 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan adalah ALDO dengan naik 25 persen ke level Rp 1.625, saham PEHA naik 24,64 persen ke level Rp 2.630. Saham SIMA menguat 21,21 persen ke level Rp 400.

Sedangkan saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG adalah OCAP turun 33,33 persen ke level Rp 54, saham HDFA melemah 21,21 persen ke level Rp 130 dan saham KONI anjlok 20 persen ke level Rp 398.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Prediksi Meleset

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Gerak IHSG pada hari ini tidak sesuai dengan prediksi. Analis PT Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menjelaskan, IHSG akan menguat ditopang oleh sentimen global yang cukup kondusif setelah pihak China dan Amerika Serikat (AS) sepakat untuk bertemu untuk membicarakan perdagangan.

"Di sisi lain investor asing masih tercatat melakukan penjualan bersih sebesar Rp 963 miliar. Sementara itu memang secara teknikal IHSG menunjukan pola candlestick membentuk doji yang mulai memasukin area oversold. Ini mengindikasikan ada peluang untuk rebound dalam jangka pendek," jelasnya di Jakarta, Jumat (15/2/2019).

Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya menuturkan, Indikator Stochasticmemang bergerak pada area oversold. Oleh karenanya, IHSG diperkirakan menutup perdagangan saham hari ini di teritori positif.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya