Jokowi Sebut Ada Timses Pakai Propaganda Rusia, Fadli Zon: Itu Hoaks

Menurut Fadli Zon apa yang disampaikan Jokowi oleh tim suksesnya harus disaring terlebih dahulu dan jangan terlalu terburu-buru dan gegabah dalam mengambil suati keputusan.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Feb 2019, 18:27 WIB
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mendengarkan keterangan pihak Pengadilan Tinggi DKI Jakarta saat menggelar pertemuan, Jakarta, Senin (4/2). Fadli mempertanyakan dasar hukum penahanan Ahmad Dhani terkait kasus pelanggaran UU ITE. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut, apa yang disampaikan oleh calon presiden nomor urut 1 Joko Widodo terkait propaganda Rusia merupakan hoaks.

"Menurut saya hoaks ya (propaganda Rusia). Jadi Pak Jokowi kalau betul menyampaikan hal itu, itu membahayakan hubungan diplomatik kita dengan Rusia," kata Fadli di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Senin (4/2/2019). 

Menurutnya, apa yang disampaikan Jokowi oleh tim suksesnya harus disaring terlebih dahulu dan jangan terlalu terburu-buru dan gegabah dalam mengambil suati keputusan.

"Jangan gegabah, jangan gerasak-gerusuk, mendapat masukan dari timnya itu garbage in, garbage out. Kalau masuknya sampah keluarnya sampah juga, menurut saya ini sampah yang masuk ke Pak Jokowi," ujar Fadli Zon

Dia menegaskan, selama ini pihaknya tak ada yang menggunakan cara-cara Rusia seperti apa yang dituduhkan oleh Jokowi. Menurutnya, itu sangat bahaya dan bisa diprotes. Terlebih yang menyampaikan merupakan seorang calon presiden yang sekaligus seorang petahana.

"Kita enggak ada pake Rusia apa, kita ini berdemokrasi dengan terbuka, demokrasi yang normal tidak pakai malah. Kami ini enggak mendapatkan fasilitas macam-macam, enggak ada tuh misalnya akses kepada pengusaha konglomerat," tegasnya.

Politisi Partai Gerindra ini mengaku, selama ini memang merasa kesulitan dalam masalah pendanaan kampanye. Terlebih, pihaknya tak menguasai media-media mainstream.

"Kita membiayai sendiri, kita kesulitan kok malah masyarakat akhirnya membiayai apa pekerjaan kampanye kita. Kemudian juga media juga kita tidak menguasai media-media mainstream juga ya belum tentu berpihak kepada kami. Kita enggak punya media sendiri yang bisa 24 jam jadi corong untuk salah satu kandidat enggak ada," pungkasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Propaganda Ala Politik Rusia

Capres nomor urut 01 Joko Widodo menyalami pendukungnya usai menghadiri Deklarasi Alumni UI untuk Jokowi-Amin di Plaza Tenggara GBK, Jakarta, Sabtu (12/1). Deklarasi dihadiri perwakilan alumni dari berbagai kampus. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, Capres nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi menginginkan kontestasi Pilpres 2019 diisi dengan cara berpolitik yang mendidik dan memberikan edukasi positif kepada masyarakat.

"Cara berpolitik yang penuh etika, dan tata krama, penuh keadaban, sopan dan santun," ujar Jokowi saat menghadiri deklarasi Forum Alumni Jatim di Tugu Pahlawan Surabaya Jawa Timur, Sabtu, 2 Januari 2019. 

Namun, kenyataannya justru sebaliknya. Hoaks dan fitnah bertebaran di media sosial. Menurut Jokowi, banyaknya hoaks yang bertebaran di medsos karena adanya tim sukses (timses) yang melakukan propaganda ala politik Rusia. Propaganda itu disebut untuk menyebarkan fitnah dan hoaks kepada masyarakat.

"Problemnya adalah timses yang menyiapkan propaganda Rusia, yang setiap saat mengeluarkan semburan fitnah dan hoaks. Ini yang harus segera diluruskan," ucapnya.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya