Polda Metro Jaya Siap Amankan Debat Capres Cawapres

Menurut Kabid Humas, saat ini Polda Metro Jaya terus melakukan komunikasi dengan KPU mengenai debat capres cawapres.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Jan 2019, 17:45 WIB
Satuan polisi berkuda mengikuti apel gabungan Penyelenggara Pemilu 2019 di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (18/9). Apel Mantap Brata 2018 ini dihadiri Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya siap mengamankan pelaksanaan debat para calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2019. Debat Pilpres 2019 dilaksanakan lima kali.

"Tentunya itu merupakan agenda dari KPU pusat ya berkaitan dengan debat capres dan cawapres. Dari kepolisian akan memberikan pengamananan berkaitan dengan kegiatan tersebut," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jumat (11/1/2019).

Argo mengatakan, pihaknya tengah mempersiapkan segala hal terkait debat capres. Termasuk jumlah personel yang saat ini.

"Untuk jumlah (personel) pengamanan sedang disiapkan oleh Karo Ops," kata dia.

Menurut Argo, saat ini Polda Metro Jaya terus melakukan komunikasi dengan KPU mengenai debat capres cawapres.

"Nanti kita tetap komunikasi dengan KPU berkaitan dengan mekanisme dari debat tersebut. Intinya Polda Metro Jaya siap untuk mengamankan kegiatan debat tersebut," pungkas Argo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

KPU Siapkan Layar Besar

Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus menyiapkan segala peralatan untuk debat capres cawapres 17 Januari 2019 mendatang. Satu di antaranya menyiapkan layar lebar untuk nonton bareng (nobar) para pendukung pasangan capres cawapres di luar ruangan debat.

"Kami akan menyediakan, makanya besok akan kami pastikan. Sebesar apa layarnya untuk yang di luar ya," kata Ketua KPU Arief Budiman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 9 Januari 2019.

Selain itu, lanjut dia, KPU juga akan memisahkan antara masa pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 01 dan 02. Sebab ia khawatir jika disatukan akan timbul kerusuhan. 

"Iya, nanti kalau jadi satu ribut," ungkapnya. 

 

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya