Huawei Pede Bisa Kapalkan 200 Juta Smartphone Akhir Tahun Ini

Sasaran Huawei berikutnya adalah pengapalan 200 juta smartphone, dan hal tersebut akan tercapai dalam waktu dekat.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Des 2018, 16:02 WIB
Huawei (Foto: Huawei)

Liputan6.com, Jakarta - Huawei harus diakui cukup mengalami banyak hambatan di 2018 ini.

Mulai dari tensi panas antara raksasa teknologi Tiongkok tersebut dengan AS, hingga ditangkapnya CFO Huawei di Kanada atas tuduhan penipuan dan pelanggaran atas sanksi yang ditetapkan AS.

Namun dari segi kesuksesan produk, Huawei justru sedang jaya-jayanya pada tahun ini.

Setelah berhasil mengapalkan 100 juta unit smartphone di bulan Juli, Huawei sukses mengalahkan Apple sebagai produsen smartphone dengan pangsa pasar terbesar secara global hanya di bawah Samsung.

Sasaran Huawei berikutnya adalah pengapalan 200 juta smartphone, dan hal tersebut akan tercapai dalam waktu dekat.

Menurut informasi yang dilansir Merdeka via Phone Arena, Sabtu (22/12/2018), Huawei mengklaim bahwa mereka akan mencapai penjualan 200 juta unit smartphone di 2018 pada 25 Desember mendatang. 

Angka tersebut, cukup impresif mengingat tahun lalu Huawei dan Honor hanya menjual 150 juta unit saja.

2 dari 3 halaman

Strategi Huawei Jadi Penguasa

Huawei Mate 20 Pro (Foto: Andina Librianty/Liputan6.com)

Berdasarkan wawancara eksklusif yang dihelat CNBC terhadap CEO Huawei Richard Yu, pada 2019 Huawei berniat 'memperkecil' celahnya dengan Samsung dan mengalahkannya di 2020.

Meski demikian, Samsung bukan lawan yang mudah. Dengan berbagai inovasinya, Samsung memiliki pasar smartphone high-end yang loyal di seluruh dunia.

Terlebih lagi, dalam waktu dekat Samsung akan berinovasi soal smartphone 5G dan juga smartphone lipat.

Namun, Huawei sendiri tidak seberapa tertarik dengan "adu inovasi" di gadgetnya. Justru, Richard Yu menyebut bisnis smartphone-nya "tidak biasa."

3 dari 3 halaman

Fokus ke B2B

Peluncuran Huawei Mate 20 dan Mate 20 Pro di London. (Doc: Huawei)

Huawei sendiri memang berfokus ke B2B (business-to-business), di mana perusahaan menargetkan pelaku bisnis lainnya untuk menggunakan produknya dengan skala lebih besar, alih-alih konsumen biasa.

Dengan memperkuat marketing di strategi ini, bisa jadi Huawei lebih cepat untuk menyalip Samsung, seperti yang telah dilakukannya ke Apple.

Reporter: Merdeka

Sumber: Merdeka.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya