Akses Catatan Medis Manajer Legendaris MU secara Ilegal, RS Salford Minta Maaf

Ferguson merupakan manajer MU pada 1986 hingga 2013.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 05 Des 2018, 19:40 WIB
Mantan manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson. (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Manchester - Pekan lalu, tiga karyawan Rumah Sakit (RS) Salford Royal dituduh melakukan tindakan pidana. Mereka dicurigai mengakses catatan medis manajer legendaris Manchester United (MU), Sir Alex Ferguson secara ilegal.

Ferguson yang menakhodai MU pada 1986 hingga 2013 itu sempat dilarikan ke rumah sakit secara mendadak pada 5 Mei 2018. Pria asal Skotlandia itu harus melakukan operasi dadakan.

Dalam sakitnya itu, Ferguson mengalami pendarahan otak. Masalah tersebut membuat pria berusia 76 tahun itu harus mendapat perawatan selama tiga bulan.

Ferguson sudah pulih dan sempat membuat video mengenai kondisi terkahirnya. Bahkan, dia mengucapkan terima kasih kepada RS Salford Royal, yang telah memberikan tindakan medis terbaik.

"Halo. Ini hanya pesan singkat, pertama-tama saya berterimakasih kepada staf medis di rumah sakit Macclesfield, Salford Royal and Alexandra," katanya, dikutip dari The Sunday Times.

"Percayalah, tanpa orang-orang yang telah memberi saya perhatian besar itu, saya tidak akan duduk di sini hari ini. Jadi terima kasih dari saya dan keluarga saya untuk kalian semua yang menyemangati saya, terima kasih banyak," ujar pria yang memenangkan dua gelar Liga Champions bersama MU itu.

2 dari 3 halaman

Tindakan Ilegal

Sir Alex Ferguson. (AFP/Paul Ellis)

Dikutip dari Independent, tiga staf RS Salford Royal melakukan tindakan ilegal selama proses pemulihan Ferguson. Dua dokter dan satu konsultan rumah sakit senior yang terlibat dan tidak disebutkan namanya itu tidak memiliki tanggung jawab dalam proses perawatan Ferguson di Salford Royal.

Kepala petugas medis Northern Care Alliance NHS Group, Dr Chris Brookes membenarkan adanya pelanggara di RS Salford Royal. Mereka pun sudah melakukan penyelidikan.

"Kami dapat mengonfirmasi, sejumlah staf yang bekerja di Salford Royal saat ini memang menjadi sasaran penyelidikan terkait pelanggaran tata kelola informasi," ucap Dr Chris Brookes.

"Investigasi ini sedang berlangsung dengan individu yang bersangkutan, dan untuk menentukan apakah mereka telah mengakses catatan pasien secara elektronik tanpa persyaratan klinis atau tidak, otorisasi sedang mencari tahu kejelasannya."

 

3 dari 3 halaman

Minta Maaf

Dr Chris Brookes pun meminta maaf atas kejadian tersebut. Dia juga menyesali sikap buruk karyawan RS Salford Royal.

"Kami telah meminta maaf tanpa syarat kepada pasien dan keluarganya jika memang terdapat akses ilegal dalam hal ini. Selain itu, kami juga akan terus membuat perbaharuan di dalam peraturan untuk staf-staf saat penyelidikan berlangsung," ujarnya mengakhiri.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya