Anggap Kanker Menular, Guru Tega Dudukkan Siswa Ini Terpisah

Bocah itu duduknya dipisahkan dari teman-teman karena sang guru yakin penyakit kankernya menular.

oleh Sulung Lahitani diperbarui 28 Nov 2018, 18:31 WIB
Doc: Shanghaiist

Liputan6.com, Jakarta - Seorang bocah survivor kanker berusia 11 tahun mendapat diskriminasi dari gurunya sendiri. Bocah dari Huai'an, Tiongkok itu duduknya dipisahkan dari teman-teman karena sang guru yakin penyakitnya menular.

Anak itu didiagnosis dengan limfoma Non-Hodgkin, sejenis kanker yang berasal dari sistem limfatik. Ia dinyatakan bebas kanker setelah serangkaian kemoterapi.

Mengutip dari Shanghaiist, setelah berhasil sembuh dari kanker, keluarga bocah itu mendaftarkannya ke sekolah baru di daerah itu. Sampai suatu ketika, sang ayah yang hanya diidentifikasi dengan nama keluarga Zhou, menemukan putranya dihina ketika bicah itu pulang tanpa nilai tengah semester.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Doc: Shanghaiist

Ia kemudian mengaku pada ayahnya bahwa gurunya menolak untuk membiarkan dirinya ikut ujian tengah semester. Alih-alih, anak itu dipaksa duduk sendirian di belakang kelas karena sang guru takut penyakitnya menular.

Mendapati hal tersebut, sang ayah pun melakukan pengaduan ke pihak sekolah. Kepala sekolah kemudian memulai investigasi terkait dugaan diskriminasi yang dihadapi anak lelaki itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya