Megawati: Anak Bangsa Diadu Domba dengan Segala Cara

Megawati mengingatkan maraknya ujaran kebencian, perundungan dan hoaks hanya akan merusak bangsa.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 15 Nov 2018, 20:58 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyoroti maraknya perundungan, ujaran kebencian dan hoaks di media sosial pada tahun politik ini. Dia tidak terima jika persatuan anak bangsa dikorbankan hanya demi kepentingan pragmatis memenangkan pemilu.

Hal itu disampaikan saat memberikan wejangan kepada calon anggota legislatif (Caleg) PDI Perjuangan Angkatan III. Hadir dalam acara sejumlah pengurus DPP PDI Perjuangan, seperti Sekjen Hasto Kristiyanto, Ketua DPP Djarot Syaiful Hidayat, Idham Samawi, Wiryanti Sukamdani, Sri Rahayu, dan Wasekjen Eriko Sotarduga.

"Kenapa sih republik ini dibuat seperti ini? Sebuah negara yang dibangun dan bangsa yang dibangun dengan susah payah, sepertinya sekarang mau dipisah-pisahkan, diadu domba dengan segala cara. Ya tentu saya tidak bisa menerima," ucap Megawati di kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Dia mengingatkan maraknya ujaran kebencian, perundungan dan hoaks hanya akan merusak bangsa. Kondisi itu pun tidak membawa manfaat sama sekali bagi bangsa.

"Apa keuntungan kita buat republik ini? Hanya mau cari menang? Kalau selalu didengung-dengungkan, LUBER (langsung umum bebas rahasia) dan Jurdil (jujur dan adil), mana," kata Megawati.

Presiden ke-5 RI ini menuturkan, membangun demokrasi harus dengan cara-cara positif. Bukan dengan perundungan, menyebar kebohongan dan kebencian.

"Apakah ini kita berdemokrasi? No, no! Ini kan orang dibully tanpa kehormatan. Bayangkan. Kayak apa sih rasanya? Apa kalian itu ndak punya, katakan kalau orangtua kan punya anak istri keluarga, kayak apa ya sakitnya, coba bayangkan," jelas Megawati.

 

 

Reporter: Putu Merta Surya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya