5 Emiten Catatkan Laba Rp 102 Triliun, Ini Pendorongnya

Salah satu faktor pendorong perolehan laba terbesar di industri perbankan karena penyesuaian suku bunga.

oleh Bawono Yadika diperbarui 06 Nov 2018, 14:00 WIB
Ilustrasi IHSG

Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan laporan keuangan emiten yang dipublikasikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang kuartall III 2018, lima emiten berhasil mencatat kinerja positif dengan laba bersih total Rp 102,9 triliun.

Kelima emiten dengan laba bersih terbesar itu antara lain adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Managing Director Jagartha Advisors, FX Iwan mengatakan, salah satu faktor pendorong perolehan laba terbesar di industri perbankan diantaranya lantaran bank-bank itu telah melakukan penyesuaian terhadap suku bunga kredit.

Penyesuaian suku bunga dilakukan menyusul kebijakan Bank Indonesia (BI) yang telah menaikan suku bunga acuan atau BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) mencapai 150 bps menjadi 5,75 persen.

Di sisi lain, demikian Iwan, kenaikan biaya dana (cost of fund) bank-bank tersebut dilakukan secara bertahap. Ini kemudian yang membuat margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan masih dapat tumbuh positif.

"Untuk perbankan salah satu faktor pendorong adalah adjustment terhadap loan pricing yang dilakukan ditengah kenaikan suku bunga sementara kenaikan rate deposito masih secara bertahap sehingga margin masih lebih positif," tutur Iwan kepada Liputan6.com Selasa (06/11/2018).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Astra dan Telkom

Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu PT Astra International Tbk (ASII) tercatat sebagai pencetak laba terbesar kedua sebesar Rp 21,5 triliun sepanjang periode Januari-September 2018.

Menurut Iwan, meski sektor otomatif yang menjadi core bisnis ASII tengah melemah, namun Perseroan terbilang berhasil melakukan diversifikasi bisnis. PT United Tractors Tbk (UNTR), anak usaha ASII yang bergerak di sektor bisnis alat berat misalnya, mampu menjadi salah satu penopang utama perolehan laba Perseroan. Selain itu, lini bisnis finansial dan agribisnis turut memberikan kontribusi positif terhadap keuntungan ASII selama sembilan bulan pertama tahun ini.

Adapun PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) tercatat sebagai emiten pencetak laba tertinggi ketiga dengan raihan mencapai Rp 20,7 triliun.

Iwan mengatakan, pangsa pasar anak usaha TLKM yaitu PT Telkomsel yang mencapai 65 persen lebih, menjadi kunci utama perolehan laba Perseroan. "Dan juga didorong dengan perkembangan penggunaan data berkat perkembangan teknologi membuat pertumbuhan laba masih terjaga," tandasnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya