7 Kantung Jenazah Tiba di RS Polri, Proses Otopsi Digelar Besok

Tim forensik tidak langung memeriksa ketujuh kantong jenazah tersebut. Kantung jenazah itu selanjutnya dimasukan ke kotak pendingin dan baru akan diperiksa besok.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Okt 2018, 18:51 WIB
Serpihan pesawat Lion Air JT 610 mengambang setelah jatuh di laut utara Tanjung Pakis, Jawa Barat, Senin (29/10). Pesawat membawa 178 penumpang dewasa, 1 anak-anak, 2 bayi, dan 7 awak pesawat. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit Pusat Polri Said Sukanto sudah menerima tujuh kantong jenazah yang ditemukan tim SAR gabungan di lokasi jatuhnya Lion Air JT 610, di Tanjung Karawang, Jawa Barat.

"Sudah datang tujuh kantong dari kecelakaan pesawat," kata Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kombes Edy Purnomo di Jakarta, Senin (29/10/2018).

Tim forensik tidak langung memeriksa ketujuh kantong jenazah tersebut. Kantung jenazah itu selanjutnya dimasukkan ke kotak pendingin dan baru akan diperiksa besok.

"Baru diperiksa besok, kemudian diminta kepada semua keluarga korban Lion Air untuk hubungi RS Polri tim ante mortem ruang DVI agar bisa melakukan identifikasi kepada korban yang ada," ujar Edy.

 

2 dari 2 halaman

Identifikasi Jenazah

Pakaian dalam mengambang di laut pascajatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di laut utara Tanjung Pakis, Jawa Barat, Senin (29/10). Lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 tak jauh dari Pantai Pakis Jaya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menurut Edy, pihaknya sudah menyiapkan 66 personel gabungan yang terdiri dari dokter forensik, ahli kimia, ahli biologi, untuk membantu identifikasi jenazah.

Hingga pukul 17.20 WIB, belum ada satu pun keluarga yang melapor. Dia berharap keluarga korban membawa data-data antemortem dan posmortem guna pencocokan identifikasi.

Dokumen tersebut bisa dari sertifikat ijazah yang ada sidik jarinya, sikat gigi, pakaian terkahir yang belum dicuci, dokumen pribadi seperti fotokopi KTP, SIM atau yang asli.

"Yang paling penting adalah foto korban saat terakhir sebleum kejadian," Edy memungkasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya