Korban Meninggal Akibat Gempa Palu dan Donggala Bertambah Jadi 1.558 Orang

Jumlah korban akibat gempa Palu dan Donggala terus meningkat memasuki sepekan peristiwa memilukan tersebut.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 05 Okt 2018, 09:12 WIB
Sebuah papan dengan pesan Kami Rindu Rumah Kami dipasang pasca gempa bumi dan tsunami di pinggir Jalan Trans Sulawesi, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (4/10). (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah korban akibat gempa Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah terus meningkat memasuki sepekan peristiwa memilukan tersebut.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, hingga Kamis 4 Oktober 2018 pukul 17.00 WIB, jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami Palu mencapai 1.558 meninggal. Selain itu 113 orang hilang, 2.549 orang luka-luka.

"152 warga korban tertimbun, 65.733 rumah rusak dan 70.821 warga mengungsi," tulis BNPB di akun Twitter, dikutip Liputan6.com, Jumat (5/10/2018).

Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebut saat ini, empat kecamatan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah masih terisolasi akibat gempa dan tsunami.

"Saat ini ada empat kecamatan yang masih terisolir di Kabupaten Sigi, yaitu Lindu, Kolwi, Kolawi Selatan, dan Pipiko," kata Sutopo di Kantor BNPB Jakarta Timur, Kamis 4 Oktober 2018.

2 dari 2 halaman

Jalur Terputus

Sutopo menjelaskan jalur darat menuju empat lokasi bencana tersebut masih terputus dan memiliki jalur yang sulit akibat bencana tersebut. Saat ini, distribusi bantuan logistik dan penerjunan tim ke lokasi dilakukan menggunakan helikopter.

"Untuk mengatasi hal ini, distribusi logistik menggunakan helikopter, baik dari TNI, Basarnas, BNPB dikerahkan untuk distribusi logistik di daerah terisolir, termasuk dropping pasukan tim Basarnas untuk melakukan pencarian korban di empat kecamatan," jelas Sutopo.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya