Kapten Persib Minta Suporter Hentikan Fanatisme Buta

Seluruh pemain Persib, manajemen, dan pelatih mengutuk kasus penganiayaan suporter Persija

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 25 Sep 2018, 16:45 WIB
Bek Persib Bandung Supardi Nasir mengatakan timnya menargetkan kemenangan melawan Sriwijaya FC pada laga perdana Grup A Piala Presiden 2018 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Selasa (16/1/2018). (Liputan6.com/Kukuh Saokani)

Liputan6.com, Jakarta Kapten Persib Bandung, Supardi Nasir Bujang, mengaku sangat terpukul dengan peristiwa penganiyaan yang dilakukan sekelompok oknum terhadap salah satu suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, Minggu 23 September 2018 lalu.

“Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Di luar dugaan semua dan di luar nalar kita. Rasanya enggak mungkin seorang manusia, kalau berakal sehat, bisa menganiaya segitu bejatnya," ujarnya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Selasa (25/9/2018).

"Kita mengutuk keras oknum-oknum yang telah melakukan ini. Ini sudah terjadi dan kita berharap jangan ada lagi kejadian seperti ini,” kata Supardi, seperti dilansir situs resmi Persib.

Sebelumnya, Persib menggelar acara tabur bunga di area gerbang biru Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Prosesi ini digelar usai tim Persib menggelar sesi latihan pagi.

2 dari 3 halaman

Hentikan Fanatisme

Fanatisme bobotoh terhadap Persib sudah dipupuk sejak usia dini. Jangan kaget melihat begitu banyaknya bocah menggunakan atribut Maung Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Seusai menaburkan bunga di tempat kejadian perkara sebagai bentuk penghormataan terakhir, Supardi mengimbau kepada seluruh suporter sepakbola di Indonesia untuk menghentikan segala bentuk fanatisme buta di lingkungan sepakbola.

Seluruh suporter sepakbola di Indonesia, lanjut Supardi, harus dapat mengedepankan akal sehat dan respek pada saat mendukung timnya masing-masing.

3 dari 3 halaman

Saling Menghargai

“Siapa pun. Bukan cuma bobotoh bukan cuma The Jak. Tingkatkan respek, saling menghargai antar sesama. Kita Indonesia, tetap Indonesia. Jangan karena fanatisme buta membuat nyawa melayang dengan sia-sia. Seluruh pemain Persib, manajemen, pelatih, semua mengutuk kejadian ini,” tuturnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya