Jubir Kampanye Jokowi Pastikan Pilpres 2019 Bebas Campur Tangan Asing

Jubir kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin menambahkan, masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam menentukan arah bangsa.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Sep 2018, 13:04 WIB
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Eriko Sotarduga, Sekjen DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria saat rilis survey di Jakarta, Kamis (10/5). (Liputan6.com/Pool/Wening)

Liputan6.com, Jakarta - Juru bicara (jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily meminta Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais tidak takut berlebihan terkait kekuatan asing di Pilpres 2019.

Dia meminta Amien agar tidak mengecilkan bangsa sendiri serta percaya dengan pihak KPU dan Bawaslu.

"Pak Amien Rais jangan paranoid. Jangan mengecilkan bangsa sendiri dalam berdemokrasi. Pemilu kita ini diselenggarakan oleh KPU dan Bawaslu yang independen," kata Ace ketika dihubungi, Jakarta, Senin (24/9/2018).

Ace menambahkan, masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam menentukan arah bangsa. Dengan memilih yang terbaik dalam Pilpres 2019 mendatang. Kemudian dia juga yakin tidak ada campur tangan asing di Pilpres nanti.

"Saya yakin tak ada kekuatan asing yang ikut-ikutan dalam ajang Pilpres kita," tegas Ace.

Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais sebelumnya mengingatkan kepada koalisinya agar tidak menggunakan kekuatan asing dalam memenangkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pada Pilpres 2019. Amien bakal menyentil Prabowo jika menyeleweng melakukan cara curang.

"Saya ikut Pak Prabowo dan Pak Sandi. Jika Pak Prabowo menerabas, maka saya ingatkan. Jadi please, please, please, kita tidak pernah menggunakan kekuatan asing dari barat, timur, selatan. Itu skandal, itu aib. Tidak boleh kita kerjakan," imbuhnya saat pidato dalam acara ramah tamah Fraksi Gerindra di Smesco, Jakarta Pusat, Minggu 23 September 2018.

Kemudian, Amien Rais menekankan untuk menghindari praktik politik uang. Baginya, politik uang menghina rakyat dan bangsa. Jika terjadi, nasib bangsa lima tahun ke depan hanya ditentukan oleh uang ratusan ribu rupiah.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya