Gunung Anak Krakatau Masih Keluarkan Lava, Masyarakat Dilarang Mendekat

Terdengar suara dentuman dan getaran yang lemah dirasakan di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Sep 2018, 09:11 WIB
Gunung Anak Krakatau. (dok BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamatan aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, sepanjang Minggu (16/9/2018) hingga Senin (17/9/2018) dini hari menunjukkan sinar api dan guguran lava pijar masih keluar ke arah selatan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), merilis, pada Senin pagi, dalam laporan aktivitas Gunung Anak Krakatau periode pengamatan 16 September 2018, pukul 00.00 sampai dengan 24.00 WIB, secara visual kondisi gunung kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.

Terdengar suara dentuman dan getaran yang lemah dirasakan di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau. Namun, kondisi ombak laut tenang.

Seperti dikutip dari Antara, Kegempaan terjadi tremor menerus (microtremor) dan terekam dengan amplitudo 17-52 mm (dominan 47 mm).

Cuaca di sekitar gunung api di dalam laut (305 meter dari permukaan laut) itu cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah utara dan timur laut. Suhu udara 23-32 derajat Celsius, kelembapan udara 32-91 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Masyarakat Dilarang Mendekat

Kesimpulannya, tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level II (Waspada), dan direkomendasikan masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya