Mendag Jamin Tak Ada Kenaikan Harga Daging Jelang Idul Adha

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjamin ketersediaan pasokan daging jelang Idul Adha 2018.

oleh Merdeka.com diperbarui 20 Agu 2018, 19:45 WIB
Petugas bersiap menyuntikkan antibiotik saat melakukan pemeriksaan pada sapi di Pondok Kelapa, Jakarta, Rabu (8/8). Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk menjamin kelayakan dan kesehatan medis hewan kurban untuk dikonsumsi. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjamin ketersediaan pasokan daging jelang Idul Adha 2018. Menurut Enggartiasto, hampir tidak ada masalah dalam menghadapi perayaan Idul Adha tahun ini.

"Enggak ada soal, enggak pernah ada persoalan. (Stok) aman-aman dan yang pasti daging berlimpah," ujar dia saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (20/8/2018).

Tidak hanya ketersediaan daging, pihaknya juga memastikan tidak ada lonjakan harga yang cukup besar selama Idul Adha. "Enggak ada, pokoknya stabil. Kami semua lagi konsentrasi ke gempa Lombok," katanya.

Pantauan merdeka.com, hari ini belum terjadi kenaikan harga yang cukup berarti pada beberapa jenis daging. Melalui laman infopangan.jakarta.go.id harga daging sapi khas paha belakang sebesar Rp 123.375 per Kilogram (Kg).

Sementara itu, harga daging sapi murni atau semur sebesar Rp 117.268 per Kg atau naik Rp 234 per Kg dari posisi normal. Sedangkan daging kambing mengalami kenaikan Rp 172 per Kg ke posisi Rp 112.482 per Kg.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

2 dari 2 halaman

Belum Ada Kenaikan

Petugas Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta memeriksa gigi dan mulut sapi di Pondok Kelapa, Jakarta, Rabu (8/8). Pemeriksaan untuk menjamin kelayakan dan kesehatan medis hewan kurban untuk dikonsumsi. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Sebelumnya dilaporkan, menjelang H-6 Idul Adha penjualan hewan kurban di Jakarta masih belum menunjukan kenaikan atau penurunan yang signifikan. Namun, pedagang optimistis pembelian akan ramai pada H-3.

"Terjualnya 5, 10, 20 (per hari). Omzet biasa aja. Dari tahun ke tahun, biasanya H-2, H-3, mulai kelihatan yang belanja," kata Irwan (57) saat ditemui liputan6.com.

Irwan sudah dari kecil berdagang kambing menjual kambing di daerah Tanah Abang. Ia menjual kambing di kisaran Rp 2 juta sampai Rp 9 juta untuk yang super.

Langganan yang biasa membeli hewan kurban juga cenderung tidak bisa diprediksi. Ada yang mengurangi pembelian, tapi ada yang menambah pembelian.

"Biasanya sudah ada langganan, kadang biasa yang beli 3, jadi 2, biasanya pakai 4 jadi 7. Stabil-stabil aja," ujar dia seperti ditulis Kamis (16/8/2018).

Di tempat lain, Aan (62) dari Pasar Kambing Tanah Abang menyebut sudah menjual 100 ekor kurban. Meski begitu, Fatih (71) yang merupakan kakak dari Aan mengatakan perhitungan baru akan dimulai pada H-3.

"H-3 dimulai perhitungan, biasanya begitu," jelas Fatih yang keluarganya sudah menjual hewan kurbanselama 30 tahun di daerah Tanah Abang.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya