PDIP: Gagalnya Demokrat Masuk Koalisi Jokowi karena SBY Peragu

Kegagalan bergabungnya Demokrat, menurut Komaruddin, disebabkan oleh keraguan SBY sendiri.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 27 Jul 2018, 18:44 WIB
Presiden Joko Widodo bersama Wapres Jusuf Kalla saat menjenguk Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sedang dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, (19/7). (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluhkan susahnya bergabung ke koalisi Jokowi karena hubungannya dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang belum pulih. Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun memandang perlu mencermati apa yang disampaikan SBY.

"Saya sungguh heran dengan Pak SBY. Kenapa Beliau peragu?" ujar Komaruddin Watubun dalam keterangannya, Jumat (27/7/2018).

Dia mengatakan, SBY mengatakan sudah lima kali bertemu Jokowi dan mengajak bergabung dengan koalisi. Setiap bertemu Jokowi, SBY selalu bertanya apakah kalau Partai Demokrat berada dalam koalisi, partai-partai koalisi bisa menerima.

"Berdasarkan keterangan Pak SBY sendiri, Pak Jokowi menjawab bisa, karena Presidennya saya. Jadi kenapa Ibu Mega yang disalahkan. Masalahnya berada di Pak SBY sendiri. Rakyat tahu itu," ujar dia.

Dengan demikian kegagalan bergabungnya Demokrat, menurut dia, disebabkan oleh keraguan SBY sendiri. Sebab ketika Jokowi menjawab bisa, SBY justru menolak bergabung.

"Padahal rayat Indonesia tahu kalau Pak Jokowi telah mempersatukan semua Presiden dan Wakil Presiden RI terdahulu saat Upacara Kemerdekaan ke-72 RI tahun lalu. Pak SBY dan Ibu Ani Yudoyono telah bersalaman dengan Ibu Mega. Kok sekarang Pak SBY menyoal lagi tentang hubungan dengan Ibu Mega Belum Pulih? Ini SBY dihantui oleh perasaannya sendri," ungkap Komaruddin.

Bahkan, lanjut dia, ketika Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menerima Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat dan sekaligus Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto, PDIP tidak mempersoalkan Demokrat bergabung dengan koalisi Jokowi.

"Artinya, Pak SBY yang tidak percaya dengan jaminan Pak Jokowi sebagai Presiden. Jadi jelas sudah bahwa gagalnya kerja sama tersebut murni karena Pak SBY sendiri. Mari kita buka data, kapan Ibu Mega mencela Pak SBY, tidak pernah. Saya sungguh kecewa dengan politik model dikasihani ala Pak SBY ini," tegas Komaruddin.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya