Polda Maluku Kirim Bantuan Korban Bencana Kelaparan Suku Pedalaman Seram

Selain makanan dan obat-obatan, Polda Maluku juga mengirimkan tenaga medis.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 27 Jul 2018, 01:23 WIB
Ada sekitar 170 jiwa lagi yang juga mengalami kelaparan parah di pedalaman Pulau Seram. Namun, pemerintah baru berencana memberi bantuan pada Rabu besok. (dok. BPBD Kabupaten Maluku Tengah/Abdul Karim)

Liputan6.com, Jakarta - Polda Maluku bergegas mengirimkan bantuan logistik berupa sembako dan obat-obatan untuk Suku Mausuane yang mendiami pedalaman hutan Pulau Seram, Maluku. Mereka menjadi korban bencana kelaparan dan tercatat sudah tiga warga suku terasing itu meninggal dunia.

Kapolda Maluku Irjen Andap Budhi Revianto menyampaikan, selain makanan dan obat-obatan, pihaknya juga mengirimkan tenaga medis. Keseluruhannya diarahkan ke lokasi pada Selasa 24 Juli 2018 sekitar pukul 18.30 WIT.

"Rombongan Bansos secara nonstop menuju lokasi dan tiba di pedalaman Gunung Murkele, Desa Maneo, Kecamatan Seram Utara Timur KOBI hari Rabu pukul 19.30 WIT," tutur Andap dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kamis (26/7/2018).

Menurut jenderal bintang dua itu, penyerahan bantuan sosial tersebut diterima langsung oleh 43 warga Suku Mausuane dengan didampingi Raja Negeri Maneo Nikolas Boiratan dan kepala suku terasing Torua Labalan.

"Untuk Bansos sembako dan obat-obatan dari Polda Maluku berupa beras 1 ton, mi instan 200 dus, dan gula 100 kg," jelas dia.

Kemudian obat-obatan meliputi vitamin untuk anak-anak dan orang dewasa, obat penghilang nyeri badan, obat gangguan saluran pernapasan, obat untuk gangguan lambung, obat diare, obat hipertensi, obat flu, juga makanan tambahan untuk anak-anak.

"Tim medis melakukan pemeriksaan fisik secara umum, pemeriksaan tensi, pemeriksaan paru-paru, jantung, dan perut," ujar mantan Kapolda Sulawesi Tenggara itu.

Sementara itu, Polres Maluku Tengah juga turut memberikan bantuan sosial meliputi beras 15 karung, mi instan 10 kardus, biskuit satu kardus, sabun mandi satu dus, sendal jepit 47 pasang, minyak kelapa 5 dus, garam satu karung, hingga pakaian layak pakai 57 kantung.

Rangkaian kegiatan itu sendiri berakhir pada Rabu sekitar pukul 21.30 WIT. "Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut membantu meringankan kesulitan masyarakat suku terasing Mausuane," Andap menandaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya