PPP: Demokrat Mau Gabung Ayo, daripada Gagas Poros Baru Tak Ada Respons

PPP menilai wajar partai politik mengajukan kontrak politik ke Jokowi. Namun, Awiek meminta Demokrat tidak mengancam apalagi menyandera Jokowi.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jul 2018, 16:53 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi Ketum PPP Romahamurmuziy dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo tiba di Pondok Pesantren Salafiyah Safi'iyah Sukorejo, Jawa Timur, Sabtu (3/2). Jokowi dan Romi tampak mengenakan sarung. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengajak Demokrat bergabung ke koalisi pendukung Jokowi. Wasekjen PPP Ahmad Baidowi menilai, masuk ke koalisi Jokowi lebih realistis ketimbang menawarkan gagasan poros baru tapi tidak ada respons dari partai lain.

"Kalau mau gabung ayo, masih ada waktu dan bicara agar lebih konkret. Daripada ke sana-ke mari tawarin poros baru tapi tidak ada yang respons," kata Awiek sapaan Baidowi saat dihubungi merdeka.com, Jumat (13/7).

PPP menilai wajar partai politik mengajukan kontrak politik ke Jokowi. Namun, Awiek meminta Demokrat tidak mengancam apalagi menyandera Jokowi.

"Kalau PPP siapa saja yang mau dukung Jokowi silakan dukung saja asal jangan mengancam apalagi menyandera. Soal komitmen itu urusan masing-masing parpol dengan Jokowi," tegas dia.

Selain poros baru, Awiek juga menyindir Demokrat selalu gagal menawarkan Ketua Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon wakil presiden. Meski demikian, koalisi tidak akan membahas kontrak politik Demokrat itu.

"Enggak (dibahas). Itu ranahnya Jokowi," tutur dia.

2 dari 2 halaman

Cawapres Urusan Jokowi

Presiden Joko Widodo didampingi Ketum PPP Romahamurmuziy tiba di Pondok Pesantren Salafiyah Safi'iyah Sukorejo, Jawa Timur, Sabtu (3/2). Jokowi menghadiri Haul Majemuk Masyayikh di pondok pesantren tersebut. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Awiek menegaskan, koalisi pendukung tidak membahas nama cawapres. Urusan cawapres diserahkan kepada Jokowi. Sebab, pembicaraan nama cawapres, lanjut Awiek, hanya akan menimbulkan gesekan di koalisi.

"Kami tidak bicara nama karena itu kewenangan Jokowi. Kalau bicara nama sudah pasti konflik di awal. Kalau mau gabung ya gabung saja. Jangankan Partai Demokrat, PKB saja yang bawa nama dari awal nyatanya banget," tandas Awiek.

Reporter: Renald Giffari

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya