Toyota Sienta Bisa Senasib dengan Honda Freed

PT Toyota Astra Motor (TAM) berdalih, jika merosotnya penjualan Toyota Sienta karena banyaknya mobil baru yang bermunculan.

oleh Arief Aszhari diperbarui 09 Jul 2018, 19:04 WIB
Baik Freed maupun Sienta pasti punya kelebihan dan kekurangan. Lalu, yang mana pilihanmu?

Liputan6.com, Jakarta - Multi purpose vehicle (MPV) masih jadi segmen yang paling gemuk di pasar otomotif Tanah Air. Toyota Avanza, Toyota Innova, Daihatsu Xenia, Honda Mobilio, Suzuki Ertiga, dan juga Mitsubishi Xpander masih diandalkan pabrikan masing-masing untuk mengangkat penjualan.

Namun, berbanding terbalik dengan model MPV berbodi boxy dan pintu geser, seperti Toyota Sienta. Penjualan mobil asal Jepang ini, bisa dibilang cukup menyedihkan, dan muncul isu jika mobil ini akan disuntik mati.

Melihat data gabungan industri kendaraan bermotor (Gaikindo), periode Januari-April 2018 Toyota Sienta hanya terjual 1.571 unit. Angka tersebut jauh di bawah penjualan periode yang sama tahun lalu, sebesar 5.778 unit.

Padahal, jika dilihat dari target awal kemunculan Toyota Sienta, jenama Negeri Sakura ini menargetkan penjualan sebanyak 3.500 unit per bulan.

PT Toyota Astra Motor (TAM) berdalih, jika merosotnya penjualan Toyota Sienta karena banyaknya mobil baru yang bermunculan. Namun, raksasa otomotif ini menganggap angka penjualan Sienta masih normal.

"Memang karena efek launching penjualan tinggi, kemudian normalize. Soalya kita ada juga Rush dan yang lain, jadi normalize Sienta kita melihat stabilnya di angka 700 hingga 1.000," jelas Vice President PT TAM, Henry Tanoto, beberapa waktu lalu.

2 dari 3 halaman

Selanjutnya

Sienta juga menggunakan pintu tengah model geser.

Sebenarnya, ketidaksusesan model pintu geser level bawah di Indonesia sudah dialami oleh Honda Freed. Sejatinya, dua model ini merupakan musuh bebuyutan, baik di Indonesia maupun di negeri asalnya, Jepang.

Produksi Honda Freed sendiri sudah dihentikan sejak Juni 2016. Alasanya, permintaan Honda Freed terus mengalami penurunan, dan pilihan konsumen mulai bergeser ke model lain.

Dijelaskan Marketing & After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Jonfis Fandy saat memutuskan menghentikan produksi Honda Freed, selera konsumen Indonesia masih melirik mobil dengan desain sporty dan stylish.

"Tren yang bentuknya kotak masih terbatas, karena lihat LCGC dan MPV yang kotak juga ada tapi segitu saja," tutur Jonfis Fandy, beberapa waktu lalu.

Padahal, jika melihat penjualan Honda Freed saat pertama kali diluncurkan, bisa menembus angka 3.000-an hingga akhirnya menurun hingga 500-an unit, sebelum akhirnya benar-benar tidak diproduksi lagi. Lagi-lagi, alasannya pasar MPV boxy ini dimakan oleh model baru saat ini, seperti Honda HR-V, BR-V, dan Mobilio RS.

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Wakil Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor (TAM) tidak menampik soal Toyota Sienta yang tengah diuji di Indonesia.

Lalu pertanyaannya, apakah penjualan Toyota Sienta bakal setali tiga uang dengan Honda Freed?

Saat ini, PT TAM masih berusaha keras untuk mengangkat kembali penjualan Toyota Sienta. Bahkan, pihak Toyota berpendapat jika Sienta memang butuh penyegaran. Meskipun, Toyota masih enggan membocorkan informasi terkait Toyota Sienta facelift ini.

"Ya itu tidak menutup kemungkinan (Toyota Sienta model baru). Kita lagi pelajari di segmen ini apa yang dibutuhkan secara produk. Karena konsumen di segmen ini ada. Tentunya, setiap ada perubahan produk akan kita infokan," pungkas Henry.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya