Wapres JK Minta Kampus Beri Pemahaman Antiradikalisme ke Mahasiswanya

Pernyataan Wapres JK itu menyusul penangkapan terduga teroris di Universitas Riau beberapa waktu lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jun 2018, 07:27 WIB
Wapres Jusuf Kalla. (Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau Wapres JK meminta agar perguruan tinggi memberikan pendidikan antiradikalisme. Hal itu menyusul penangkapan terduga teroris di Universitas Riau beberapa waktu lalu.

"Maka, untuk mengurangi atau menghentikan radikalisme juga dengan pikiran yang benar, universitas harus memberikan pemahaman kepada seluruh mahasiswanya hal-hal yang benar dan sesuai," kata JK di Istana Wapres, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa 5 Juni 2018.

Dia menjelaskan, radikalisme muncul dari pikiran serta pengetahuan yang salah. Oleh karena itu, perlu ada ustaz atau dosen untuk mengatasinya. "Kalau pakai dasar agama yang keliru, maka perlu juga ustaz atau dosen untuk mengatasi itu," ucap Wapres JK.

Dia juga menjelaskan, keberadaan terduga teroris di Universitas Riau itu tak sepenuhnya menjadi kesalahan pihak kampus. Terlebih, yang ditangkap ternyata alumni kampus tersebut.

"Tapi ini dia bukan mahasiswa, ini alumni 10 tahun yang lalu, memakai universitas menjadi tempat membuat agar dia merasa aman. Kalau aman dikira laboratorium percobaan, padahal bikin bom. Dia hanya memakai kampus sebagai tempat, kalau kita lihat ceritanya di Riau itu ya, mereka bukan mahasiswa," ujar Wapres JK.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

2 dari 2 halaman

Peristiwa 2 Juni 2018

Sebelumnya, Sabtu 2 Juni 2018, Detasemen Khusus 88 Antiteror membawa sejumlah barang dari Kampus Universitas Riau setelah melakukan penggeledahan. Empat di antaranya adalah bom siap meledak yang dirakit tiga orang terduga teroris.

"Terduga teroris ada 3 orang, barang yang diamankan berupa 4 bom siap ledak. Yang merakit adalah alumni Universitas Riau jurusan pariwisata inisial Z," ujar Kapolda Riau Irjen Nandang saat konferensi pers di Mapolda Riau, Sabtu malam.

Nandang menyebutkan, ketiga terduga teroris adalah alumni Universitas Riau tahun 2002, 2004, 2005. Mereka inisial Z, B dan K. Inisial B dan K merupakan alumni jurusan Komunikasi dan Administasi Negara Fisip.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya