Pilot Garuda Mogok, Angkasa Pura II Kena Getahnya

Angkasa Pura II terus berkomunikasi dengan pihak Garuda Indonesia terkait rencana aksi mogok pilot.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Jun 2018, 16:48 WIB
Penerbangan perdana Garuda Indonesia, Jakarta - Banyuwangi, 21 Juni 2017 tampaknya bakal menorehkan catatan sejarah.

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) telah menyiapkan langkah antisipasi terkait rencana mogok yang dilakukan Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Serikat Pekerja Garuda Indonesia (Sekarga). Langkah antisipasi ini dilakukan karena Angkasa Pura II juga bakal terkena getah dari aksi mogok ini.

Direktur Operasi dan Tenik Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo mengatakan, Angkasa Pura II selaku operator bandara telah menyiapkan langkah antisipasi dampak aksi mogok yang akan dijalankan oleh para pegawai Garuda Indonesia.

‎"Kami antisipasi dampaknya saja," kata Djoko, di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (5/6/2018).

Langkah  yang dilakukan Angkasa Pura II adalah men‎ghindari penumpukan penumpang di bandara jika memang aksi mogok yang dilakukan pegawai Garuda Indonesia benar dilakukan.

"Kami sosialisasi. Nanti kalau memang terjadi, ya kita mencegah supaya tidak terjadi‎ repot-repot di bandara," ujarnya.

Jika memang aksi mogok berjalan maka calon penumpang yang akan terbang dengan Garuda Indonesia diimbau agar tidak perlu ke bandara.

Hal ini untuk mencegah aksi anarkis karena kekecewaan penumpang yang tidak terlayani oleh maskapai penerbangan pelat merah tersebut.

"Kami beri tahu supaya penumpang tidak langsung di bandara. Jadi cuma mengimbau saja supaya tidak rusuh di bandara," ujarnya.

Saat ini Angkasa Pura II terus menjalin komunikasi dengan pihak Garuda Indonesia terkait rencana aksi mogok pilot dan karyawan Garuda Indonesia. Jika sudah terdapat kepastian, Angkasa Pura II akan segera mengomunikasikan kepada mas‎yarakat.

2 dari 2 halaman

Pilot Garuda Sepakat Tak Bakal Mogok

Garuda Indonesia bakal membuka rute baru Denpasar-Bali ke Chengdu Tiongkok dengan frekuensi empat kali seminggu dengan pesawat Airbus.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan karyawan Garuda Indonesia sepakat tidak melakukan mogok kerja. Penyelesaian masalah antara karyawan dan manajemen akan dilakukan dengan cara diskusi.

"Sekarang udah bagus. Enggak ada masalah. Semua sepakat untuk kepentingan nasional, jadi berjalan dengan baik," ungkapnya Senin kemarin. 

"Semua sepakat jangan ada mogok. Ini kan hari bulan Suci masa dinodai dengan gitu-gitu. Mereka sepakat. Jadi Pak kami sepanjang kami didengerin," kata dia.

Lebih jauh, Mantan Menko Polhukam ini menjelaskan nanti akan ada pertemuan antara pihak karyawan dan manajemen Garuda yang diinisiasi oleh pemerintah.

Tujuannya untuk mempertemukan kedua belah pihak sehingga bisa saling berkomunikasi untuk menyampaikan keinginan masing-masing.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya