Diputus Hubungan Diplomatik oleh Burkina Faso, Taiwan Tuduh China Melakukan Penindasan

Sejauh ini, sudah ada tiga negara yang mengalihkan perhatian dari Taiwan ke China.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 25 Mei 2018, 16:34 WIB
Taipei (iStock)

Liputan6.com, Taipei - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menuduh China melakukan "tindakan penindasan beruntun" dan "diplomasi dolar", setelah Burkina Faso menjadi negara kedua dalam sebulan terakhir, yang memutuskan hubungan diplomatik demi mendukung Beijing.

Sebelumnya, Republik Dominika telah mengumumkan keputusan serupa, yang oleh beberapa pengamat, disebut sebagai upaya negara Amerika Latin itu untuk tetap menjalin "persahabatan yang baik" dengan China.

Dikutip dari CNN pada Jumat (25/5/2018), China menolak untuk mempertahankan hubungan diplomatik dengan negara manapun yang mengakui Taiwan sebagai sebuah negara.

Sejak lama, pulau yang terletak di lepas pesisir tenggara China itu mendeklarasikan diri sebagai republik demokratis, namun kerap dianggap oleh Beijing sebagai bagian integral dari wilayah teritorialnya.

Pemerintah Taiwan dikabarkan bereaksi keras terhadap informasi itu, yang kini menjadikannya hanya memiliki 18 sekutu diplomatik di seluruh dunia, di mana sebagian besar merupakan negara kecil di kawasan Pasifik dan Karibia.

"Ini adalah peringatan kepada pemerintah China: Perilaku ini merugikan hubungan lintas selat dan citra internasional mereka," kata Presiden Tsai kepada wartawan dalam pernyataan yang sangat keras pada Kamis malam, 24 Mei 2018.

"Penindasan China hanya akan membuat kemitraan Taiwan di komunitas internasional semakin dekat. Kami tidak akan pernah menyerah," tambahnya.

Di sisi lain, sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita Xinhua, Kementerian Luar Negeri di Beijing mengatakan bahwa China menghargai keputusan Burkina Faso.

"Kami menyambut Burkina Faso untuk bergabung dalam kerjasama persahabatan China-Afrika sesegera mungkin atas dasar prinsip satu-China," katanya dalam sebuah pernyataan.

 

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Beradu Konflik Sejak Lama

Tentara Taiwan membawa tank saat mengikuti latihan militer di Kabupaten Hualien, Taiwan timur, (30/1). Militer Taiwan memulai latihan gabungan dua hari untuk menunjukkan tekadnya untuk mempertahankan diri dari ancaman China. (AP Photo/Chiang Ying-ying)

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, mengatakan dia telah mengajukan pengunduran dirinya kepada Presiden Tsai, karena gagal membawa Taiwan dengan baik di pentas global.

Dia menambahkan bahwa negaranya juga akan menghentikan semua proyek kerjasama bilateral, memotong semua bantuan ke Burkina Faso, dan menarik staf diplomatik dan misi teknis dari negara Afrika tersebut.

Beijing dan Taipei memiliki sejarah panjang persaingan dalam upaya mereka untuk mendapatkan peluang ekonomi dan dukungan diplomatik dari pemerintah di seluruh dunia.

Dengan kekuatan ekonomi dan politik China yang meningkat pesat, banyak pengamat memperkirakan dukungan internasional akan semakin condong ke Beijing dibandingkan ke Taipei.

Tahun lalu, Taiwan juga sempat mengalami pukuran keras ketika Panama mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taipei ke Beijing.

Selain itu, muncul pula kabar bahwa Vatikan, yang merupakan sekutu paling penting secara simbolis bagi Taiwan, akan mengikuti langkah serupa, mendekat ke Beijing.

Namun hingga kini, kabar tersebut masih tetap menjadi isu, yang tidak diketahui benar atau tidaknya.

China dan Taiwan, atau secara resmi bernama Republik Rakyat China dan Republik China, berpisah pada 1949 pasca kemenangan komunis dalam perang saudara di daratan Negeri Tirai Bambu.

Meskipun sama-sama menganggap pulau Taiwan sebagai bagian dari masyarakat China, namun secara pemerintahan, kedua belah pihak tidak sependapat dan kerap berselisih mengenai status resminya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya