FOTO: KPK Periksa Yorrys Raweyai Terkait Kasus Suap Tersangka Fayakhun

Politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi terkait kasus dugaan suap pengadaan satelit monitoring atau pengawasan di Bakamla anggaran tahun 2016 APBN-P.

oleh Johan Fatzry diperbarui 14 Mei 2018, 12:15 WIB
KPK Periksa Yorrys Raweyai Terkait Kasus Suap Fayakhun
Politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi terkait kasus dugaan suap pengadaan satelit monitoring atau pengawasan di Bakamla anggaran tahun 2016 APBN-P.
Politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai menunggu di lobi gedung KPK, Jakarta, Senin (14/5). Yorrys diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai menunggu di lobi gedung KPK, Jakarta, Senin (14/5). Yorrys diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap pengadaan satelit monitoring atau pengawasan di Bakamla anggaran tahun 2016 APBN-P. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai menunggu di lobi gedung KPK, Jakarta, Senin (14/5). Yorrys diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai menunggu di lobi gedung KPK, Jakarta, Senin (14/5). Yorrys diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap pengadaan satelit monitoring atau pengawasan di Bakamla anggaran tahun 2016 APBN-P. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai tiba memenuhi panggilan penyidik KPK, Jakarta, Senin (14/5). Yorrys diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Politikus Partai Golkar Yorrys Raweyai tiba di gedung KPK, Jakarta, Senin (14/5). Yorrys diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap pengadaan satelit monitoring atau pengawasan di Bakamla anggaran tahun 2016 APBN-P. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya